Raymen dan Conquistador Menangi Kawilarang Cup

Raymen Kaunang dan Conquistador
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka
VIVAnews
Olimpiade 2016 Mulai Diusik Gangster?
- Tujuh atlet beserta kudanya turun dalam kelas 130cm yang merupakan kelas paling bergengsi di AE Kawilarang Memorial Cup 2013. Penentuan pemenang harus dilakukan lewat babak jump off yang seru di lapangan utama Arthayasa Stables, Cinere, Jawa Barat.

Ketika Messi Harus Bersaing dengan Seekor Kuda Pacu

Di babak jump off, Minggu, 3 Maret 2013, saling bertarung Brayen Brata Coolen dengan kudanya Chris de Rose, Yanyan Hadiansah (JN Amazing Grace), Ardi Hapsoro (La Belle) dan Raymen Kaunang (Conquistador). Di babak jump off tiap atlet dan kudanya berusaha mencatatkan waktu tercepat untuk meloncati serangkaian rintangan tanpa menjatuhkan rintangan tadi.
Respon Positif Juri FEI Terhadap WDC Indonesia


Yang dapat giliran pertama adalah Brayen dengan kudanya Chris de Rose milik Falco Riding School. Pasangan ini bisa melewati seluruh rintangan dengan mulus dalam waktu 47,74 detik. Tiga saingan mereka pun kini berada dalam tekanan.


Di urutan kedua tampil Yanyan dengan Amazing Grace. Yanyan berusaha keras untuk mengejar catatan waktu Brayen. Sayang kudanya menjatuhkan rintangan keempat. Catatan waktunya juga lebih lambat yakni 55,05 detik. Satu rintangan jatuh berarti 4 angka kesalahan harus dikoleksi Yanyan.


Ardi dan La Belle dapat giliran selanjutnya. Namun dua rintangan jatuh yang berarti 8 angka kesalahan. Catatan waktu Ardi dan La Belle milik Aragon Stable 53,43 detik. Untuk sementara Ardi dan La Belle ada di posisi ketiga.


Penonton yang menyaksikan jump off ini tinggal menanti Raymen yang menunggang kuda Conquistador milik Pegasus Stable. Raymen dikenal berani mengambil risiko dengan memilih jalur yang memotong untuk menghemat waktu.


Ternyata apa yang diharapkan penonton benar terjadi. Setidaknya dua kali Raymen mengambil sudut yang memotong di rintangan keempat dan terakhir. Hasilnya pun maksimal. Conquistador berhasil membawa penunggangnya melewati seluruh rintangan tanpa ada satu pun yang jatuh. Catatan waktunya juga lebih cepat dari Brayen/Chris de Rose yakni 49,74 detik.


Raymen sukses menjadi juara disusul Brayen dan kemudian Yanyan di posisi ketiga. Raymen bersyukur bisa menjadi yang terbaik walau belum terlalu lama berpartner dengan Conquistador.


"Persaingan tadi sangat ketat. Kemampuan kuda saya dengan yang lain juga seimbang. Terima kasih pada Pak Yusni (Prawiro/Pegasus Stable) yang telah mempercayakan kudanya pada saya," kata Raymen.


Yusni pun merasa bangga dengan hasil yang diraih Raymen dan kudanya. "Saya sudah bilang pada Raymen silakan terus pakai Conquistador termasuk jika ada penyisihan World Cup dan lainnya. Asal latihan yang serius," kata Yusni.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya