AS Tawarkan Kerja Sama Peringatan Dini Banjir

Untuk merealisasikan proyek ini, Harlan berencana mengundang beberapa ahli dari Amerika Serikat untuk datang ke Indonesia.

"Kami akan membuat sebuah alat yang dapat memetakan pola turunnya hujan di daerah tertentu sehingga dapat memberikan masukan pada pemerintah apakah penduduk di daerah tersebut perlu segera dievakuasi sebelum terjadi bencana," ujar Harlan kepada para pewarta berita.

Sebagai warga asing yang bekerja di Jakarta, Harlan turut menjadi korban saat banjir terjadi pertengahan Januari lalu. Saat itu dia terjebak di dalam bajaj dan akhirnya terpaksa berjalan kaki sejauh 200 meter untuk mencapai kantornya di Medan Merdeka, Jakarta Pusat. "Saya benar-benar terjebak di dalam banjir waktu itu. Saya beruntung tetap bisa tiba di kantor," katanya.

Harlan menilai apa yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta menangani banjir sudah baik. Dia juga mengagumi warga Jakarta yang saling tolong menolong ketika bencana itu menghampiri ibukota.

Namun menurutnya, Jakarta masih perlu mencegah resiko akibat bencana banjir dengan memberikan peringatan dini pada penduduk Jakarta.