Demokrat di Daerah Desak SBY Selamatkan Partai

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY buka Rakornas
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Beberapa pimpinan Partai Demokrat di daerah mendesak Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, bergerak menyelamatkan partai pemenang Pemilu 2009 itu dari keterpurukan. Desakan ini bersumber dari temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting bahwa elektabilitas partai ini tersisa 8 persen.

Dari Jambi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jambi, Hasan Basri Agus, mendesak agar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langkah penyelamatan itu. "Padahal, target Partai Demokrat itu 30 persen. Dari hasil survei hanya 8 persen. Saya selaku kader partai mengharapkan Pak SBY segera mengambil langkah penyelamatan," kata Hasan Basri Agus di rumah dinas Gubernur Jambi, Senin 4 Februari 2013.

Mengapa SBY yang harus mengambil langkah penyelamatan, karena menurut Hasan, figur SBY di tengah masyarakat masih sangat baik. Begitu juga dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan SBY juga masih tinggi.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

"Beliau juga merupakan penggagas dan melahirkan Partai Demokrat," ujar Hasan yang juga gubernur Jambi ini.

Diakuinya, rendahnya tingkat elektabilitas Partai Demokrat belakangan ini tidak terlepas dari kader Partai Demokrat yang tersangkut masalah korupsi. "Status Ketua Umum, Anas Urbaningrum yang saat ini belum jelas menjadi tersangka atau tidak juga bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat," katanya.

Meski demikian, Hasan membantah menginginkan Anas Urbaningrum untuk mundur dari jabatan ketua umum Partai Demokrat. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pembina untuk melakukan evaluasi dan peyelamatan partai menghadapi Pemilu 2014.

Bali Mendesak
Dari Bali, Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, juga mendesakkan upaya senada. "Kami meminta agar SBY segera mengambil langkah penting penyelamatan kejayaan partai. Kami meminta SBY untuk mengundang dan memanggil ketua umum untuk mencari solusi yang terbaik," kata Mudarta, Senin 4 Februari 2013.

Mudarta mengaku tersentak dengan hasil survei yang terus anjlok. "Terus terang kami tersentak, kaget dan sedih. Ini penurunan luar biasa dan tidak lazim terjadi dalam dunia politik," kata Mudarta.

Ia berharap, sebelum pemilihan legislatif digelar, segala persoalan yang menerpa Partai Demokrat harus sudah tuntas. "Hanya SBY yang bisa mengembalikan citra Partai Demokrat yang bersih, cerdas, dan santun," katanya.

Tak hanya itu, Mudarta meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menjelaskan posisi kasus yang menyeret nama Anas Urbaningrum. "Kepada KPK kami mohon untuk menjelaskan posisi ketua umum kami. Kami merasa kasus itu digantung, yang berimbas pada kader di daerah yang juga merasakan hal sama," kata Mudarta.

"Seakan kami ikut bersalah, padahal kader kami di Bali 100 persen bersih. Kami mohon kepada KPK kalau putih katakan putih, bersih katakan bersih, hitam katakan hitam," harap Mudarta.

Semarang: Nyaris Karam
Di Semarang, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah, Sukawi Sutarip, bersama sejumlah pimpinan dewan pimpinan cabang Demokrat menyerukan penyelamatan partai. "Atas nama DPD Partai Demokrat Jawa Tengah dan sejumlah DPC di Jawa Tengah memohon kepada Bapak SBY agar menyelamatkan partai yang saat ini nyaris karam," kata Sukawi Sutarip saat jumpa pers di kediamannya, Jalan Durian, Semarang.

Menurut Sukawi, momentum pemilu yang semakin dekat mengharuskan DPD dan sejumlah aktivis partai bersuara. Mereka tak rela jika partai fenomenal yang hanya membutuhkan dua pemilu untuk menjadi pemenang ini hancur.

"Pilihannya adalah membiarkan hancur atau menyelamatkan partai dengan wewenang sebagai ketua dewan pembina. Kami para pengurus di daerah sangat yakin kalau Pak SBY tidak akan tega melihat kapal yang dibangunnya tenggelam," kata Sukawi.

Tindakan penyelamatan partai itu, menurut Sukawi, sangat beragam. Mulai dari pencopotan sejumlah pengurus yang diduga terlibat korupsi, hingga menggelar silaturahmi kader dan merumuskan langkah untuk menghambat anjloknya citra Demokrat.

Sementara itu, seruan serupa juga disampaikan sejumlah pengurus DPC di Jawa Tengah. Pelaksana Tugas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang, Tulis Widodo, menyatakan, yang bisa menyelamatkan partai hanya SBY. "Beliau dikenal sebagai tokoh bijaksana dan bersikap netral. Kami sangat percaya, apa pun langkah yang beliau ambil, akan berdampak positif," kata Tulis.

SBY Akan Jawab
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono akan segera memberikan penjelasan berkaitan dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) ini. Max mendapat kabar itu dari Syarif Hasan, Anggota Dewan Pembina Demokrat, yang juga Menteri Koperasi dan UKM.

"Pak Syarif tadi bilang, Pak SBY besok akan menyampaikan statement, langsung dari Arab Saudi," katanya, kepada wartawan, di kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin, 4 Februari 2013.

Menurut dia, SBY sebagai ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memang sudah selayaknya menyampaikan pernyataan. Tidak hanya mengenai hasil survei SMRC, tetapi juga tentang seluruh yang berkaitan dengan situasi di Partai Demokrat.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Nurhayati Assegaf, meyakini bahwa Susilo Bambang Yudhoyono bakal mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan partai. Namun, Nurhayati menyerahkan sepenuhnya kepada SBY sebagai ketua Dewan Pembina mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan.

"Saya tidak perlu lagi tanya langkah-langkah apa yang akan diambil. Semua kader Demokrat yakin Pak SBY mampu menyelamatkan Partai Demokrat. Pasti Pak SBY akan ambil langkah-langkah untuk menyelamatkan partai," kata Nurhayati, kepada wartawan, di kompleks MPR/DPR, Jakarta, kemarin. (art)

Gedung Kemenkopolhukam

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggodok rencana membangun sistem pertahanan semesta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024