SBY Beberkan Pencapaian Ekonomi 2012

Presiden SBY pidato di depan para dubes
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai kinerja pemerintahan pada 2012 berjalan baik. Meskipun ada beberapa sasaran pemerintah yang belum tercapai, karena kompleksibilitas permasalahan atau kinerja jajaran pemerintahan yang kurang maksimal.

KPK Panggil Dua Hakim Agung di Kasus Korupsi Gazalba Saleh, Siapa Dia?

"Meskipun evaluasi akan disampaikan secara rinci, saya memiliki evaluasi berdasarkan observasi dan pemantauan saya," ujar Presiden SBY ketika memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Pertama 2013 di Jakarta, Senin 28 Januari 2013.

Di bidang ekonomi, Presiden mengingatkan, Indonesia pada tahun ini masih diselimuti oleh dampak resesi ekonomi dunia. Meskipun, Presiden bersyukur Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik dibanding negara-negara lain di kawasan.

Ilmuwan Berikan Saran Manusia agar Makan Daging Ular Piton, Alasannya Mengejutkan

Menurut SBY, ada lima poin utama yang harus diperhatikan pemerintah untuk meredam dampak dari krisis tersebut. Pertama, meminimalkan dampak resisi ekonomi dengan menjaga pertumbuhan. Kedua, menjaga kesehatan fiskal dengan mencegah dan memperkecil defisit anggaran.

Ketiga, memastikan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara benar, subsidi tepat sasaran, dan penyerapan anggaran yang produktif. Keempat, pemerintah harus bisa menjaga inflasi, terutama yang didorong stabilitas harga bahan pangan dan bahan pokok lainnya. "Inflasi itu adalah musuh rakyat, musuh ekonomi," ungkapnya.

Perang Antar Suku di Papua Nugini, Luka Lama yang Terus Menganga

Kemudian yang kelima, SBY melanjutkan, adalah penciptaan lapangan kerja yang lebih besar lagi, sehingga mendorong perekonomian ke arah yang lebih maju.

Kesenjangan sosial

Sementara itu, di bidang kesejahteraan rakyat, Presiden mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia membuat kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar.

Menurut Presiden, masih kurang kuatnya kebijakan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat membuat pemerintah semakin kesulitan dalam mencapai target penurunan kemiskinan setiap tahunnya.

Guna mengatasi persoalan itu, Yudhoyono mengatakan, ada dua hal yang harus dipertajam pemerintah tahun ini. Pertama, memperkuat koordinasi seluruh jajaran pemerintah pusat maupun daerah agar dapat menjangkau seluruh masyarakat miskin di Indonesia.

"Upaya yang sangat serius, terintegrasi dan sinergis, pusat dan daerah, sektoral dan regional, untuk mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan," ungkap Presiden.

Upaya kedua, SBY melanjutkan, adalah pengelolaan inflasi yang baik, khususnya dengan menjaga stabilitas ekonomi, terutama harga-harga bahan pokok yang erat kaitannya dengan masyarakat.

Jika hal tersebut dapat dijaga pemerintah, Presiden optimistis bahwa inflasi tidak akan mengerus kesejahteraan masyarakat, khususnya warga miskin.

"Terhadap ini semua, saya melihat keadaan di berbagai kabupaten dan kota masih ada kantong kemiskinan. Masih ada demonstrasi kesenjangan yang sebenarnya sangat bisa kita kurangi," tutur SBY.

"Untuk itu, saya mengajak semua pihak sampai dengan pejabat pemerintah yang paling depan guna mengambil tanggung jawab penuh, kerja keras," kata Yudhoyono. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya