SBY: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Lebarkan Jurang Kaya-Miskin

Presiden SBY tinjau lokasi banjir di Jatinegara
Sumber :
  • Foto: Abror Rizki fotografer sekretariat presiden

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar sidang kabinet bersama dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN) di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa 22 Januari 2013.

Kenaikan Harga Eceran Tertinggi Beras Premium Diperpanjang hingga April 2024

Dalam rapat ini, KEN diberikan kesempatan untuk mempresentasikan tentang dinamika dan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini.

SBY menilai KEN, yang beranggotakan para ekonom dan pelaku bisnis, selama ini telah memberikan rekomendasi yang berguna bagi pemerintah. Rekomendasi tersebut berupa penetapan kebijakan maupun pelaksanaan program-program aksi di berbagai bidang dan wilayah perekonomian.

"Ada tiga isu utama yang akan dikedepankan pada sidang kabinet paripurna ini. Pertama adalah tentang APBN, atau kebijakan fiskal, yang sesuai dengan apa yang ditelaah oleh KEN, ada sesuatu yang ingin dikomunikasikan kepada kita," ujar SBY.

Menurut SBY, APBN sangat penting untuk memastikan jalannya pemerintahan umum dan pembangunan bisa mendapatkan anggaran yang tepat. Ini terkait dengan persoalan alokasi dan distribusi anggaran. "Menghadapi resesi global sekarang ini, pengelolaan anggaran yang tepat adalah sebuah keharusan," kata Yudhoyono.

SBY juga meminta KEN untuk membahas isu yang berkaitan dengan tata kelola perdagangan. Isu ini, SBY melanjutkan, memiliki implikasi langsung pada kehidupan rakyat.

"Perdagangan tentu bukan hanya urusan komoditas pangan, masih banyak lagi. Apa pun tentunya, negeri ini perlu memiliki tata kelola perdagangan yang baik, di satu sisi ada market mechanism, di sisi lain ada regulasi," ujar Presiden.

SBY mengatakan, krisis global yang terjadi pada 2008-2009, dampaknya masih dirasakan hingga kini, karena melewatkan pentingnya hukum-hukum pasar.

Bruno Fernandes Desak Perubahan Aturan Sepakbola Usai Kemenangan MU

"Dengan demikian, akses yang buruk dari suatu pasar tidak merusak perekonomian pada tingkat dunia maupun negara-negara. Kami ingin dengarkan nanti dari KEN, apa yang dia lihat menyangkut urusan tata kelola perdagangan di negeri ini," tutur Presiden.

Sementara itu, isu ketiga yang akan dibahas adalah upaya mengurangi kemiskinan yang dikaitkan dengan langkah mengurangi kesenjangan di Indonesia. SBY menilai isu yang terakhir ini sangat penting, karena terkait dengan isu ketidakadilan.

"Beberapa kali saya katakan cost atau harga yang harus dipikul dari sebuah negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi, high growth economy, adalah tanpa disadari makin melebarkan kesenjangan di antara yang kaya, katakanlah dengan yang miskin," kata SBY.

"Untuk itu, dengan berbagai kebijakan, program aksi dan kepemimpinan yang tepat, pengurangan kemiskinan dapat berjalan dengan baik," ujar Yudhoyono. (art)

Tragis, Pemain yang Sindir Indonesia Rasa Belanda Dicoret dari Timnas Vietnam
Prof. KH.Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya

Mimpi Basah saat Tidur Siang Membatalkan Puasa? Ini Kata Buya Yahya

Bagaimana jika air mani keluar akibat mimpi basah saat tidur siang di bulan Ramadhan? Simak penjelasan Pengasuh ponpes Al Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024