- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memindahkan sembilan tahanan yang berada di gedung KPK ke rutan KPK cabang POM DAM Jaya, Guntur, Jakarta Selatan. Pemindahan dilakukan karena rutan yang terletak di basement gedung KPK terendam banjir.
"Semuanya akan dipindahkan ke rutan Guntur," ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di kantornya, Kamis, 17 Januari 2013.
Sembilan tahanan yang akan dipindahkan ke rutan Guntur diantaranya, Neneng Sri Wahyuni (kasus PLTS), Miranda Swaray Goeltom (kasus cek pelawat BI), Siti Hartati Murdaya (kasus suap Bupati Buol), Ratna Dewi Umar (kasus alkes Flu Burung), Syarif Hidayat (suap PON Riau) , Muh Rum Zen (suap PON Riau), Gondo Sudjono (suap Bupati Buol), Yani Anshori (suap Bupati Buol), dan Amran Batalipu (suap Bupati Buol).
Bambang menuturkan, pemilihan rutan Guntur sebagai tempat evakuasi dikarenakan lainnya, seperti rutan khusus wanita di Pondok Bambu juga ikut terendam banjir. Maka untuk sementara lanjutnya, tahanan laki-laki dan perempuan akan disatukan di rutan Guntur.
"Kita usahakan Senin sudah selesai (dikembalikan lagi ke rutan gedung KPK)," kata Bambang.
Saat ini kata Bambang, pihaknya sedang merapihkan kamar-kamar di rutan Guntur yang akan digunakan para tahanan KPK. "Saat ini sedang dibersihkan. Ditempatkannya di ruangan yang sebelumnya memang disiapkan untuk KPK," tandasnya.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
