- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Sekitar 2.000 pekerja yang tergabung dalam serikat buruh Jababeka mendatangi Markas Polda Metro Jaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu 16 Januari 2013. Mereka menuntut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayu Seno menindak aksi premanisme yang kerap menjadi beking biro jasa penyalur buruh.
"Kami meminta Kapolda Metro Jaya untuk melakukan pemberantasan premanisme yang membekingi biro-biro jasa," ujar salah satu pendemo, Puji.
Menurut Puji, jika mereka mendemo perusahaan penyalur buruh, maka para preman selalau ada di barisan depan untuk menghalau pengunjuk rasa. "Dan mereka tidak segan-segan ngelukai kami. Kasarnya melebihi polisi. Jadi sebagian besar daerah Bekasi itu dikuasai preman yang membekingi biro jasa," ucapnya.
Pantauan VIVAnews, aksi ini membuat jalan menuju Blok M dari arah Bundaran Hotel Indonesia macet total. Banyak kendaraan roda empat di jalur cepat masuk jalur Transjakarta. Kendaraan hanya bisa dipacu 20-30 Km/jam.
Kendaraan roda dua yang menuju Blok M tidak bisa melintas. Jalurnya ditutup di terowongan Semanggi, sebab massa sudah memakan badan jalan, hanya menyisakan sedikit di jalur utama. (sj)
Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5
Dikenal sebagai jenderal pembangkang pada masa Soeharto, Abdul Haris Nasution adalah salah satu figur terkemuka yang memberanikan diri menantang kebijakan rezim.
