- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan kaji kembali rencana pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Masalah harga tanah yang sangat tinggi di calon lokasi proyek menjadi kendala utamanya.
Mereka pun menyiapkan lokasi alternatif jika harga tanah dinilai sudah tidak layak lagi. Lokasi baru itu di Kabupaten Bantul.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan pada akhirnya rakyat yang akan rugi jika masalah harga tanah yang tinggi dan rencana perpindahan bandara baru pengganti Bandara Adisucipto masih berlarut-larut dibicarakan.
"Saya sudah memberikan tanggapan banyak tentang rencana perpindahan bandara itu. Jadi sekarang saya lebih baik tidak memberikan tanggapan, karena apapun tanggapan saya maka jika kaitannya dengan tanah yang diuntungkan adalah makelar," kata Sultan.
Sultan mengaku dalam waktu dekat belum bisa memastikan lokasi mana yang nantinya akan menjadi bandara. "Apakah nantinya di Kulonprogo atau Bantul, itu ada di tangan saya keputusannya. Kalau dibicarakan terus nanti ada yang diuntungkan, tapi yang jelas bukan rakyat," kata Sultan. (ren)
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A
