Perdagangan Indonesia Defisit

Peti Kemas
Sumber :
  • Antara/Rosa Panggabean

VIVAnews - Perdagangan Indonesia masih mengalami defisit US$1,33 miliar selama Januari-November 2012. Untuk November saja, defisit perdagangan mencapai US$478 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memaparkan, ekspor November mengalami peningkatan 7,3 persen dibandingkan ekspor Oktober dengan nilai US$16,44 miliar. Peningkatan ini terjadi pada sektor non-migas sebesar 2,25 persen dan migas sebesar 8,36 persen. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, ekspor masih mengalami penurunan 4,6 persen.

"Dampak krisis di Eropa dan dunia masih berpengaruh sehingga permintaan global turun, sedangkan produksi tetap. Kondisi ini berdampak pada penurunan harga," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Rabu 2 Januari 2012.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari sampai November 2012 mencapai US$174,76 miliar, turun 6,25 persen dibanding periode yang sama pada 2011, demikian juga ekspor non-migas mencapai US$140,76 miliar atau turun 5,17 persen.

Sedangkan dari sisi impor pada November mencapai US$16,92 miliar, mengalami penurunan 1,67 persen dibandingkan Oktober. Namun dibandingkan dengan November tahun lalu mengalami peningkatakan 9,92 persen.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Sementara itu impor non-migas November mencapai US$12,85 miliar atau US$0,53 miliar dibanding Oktober 2012. Dengan demikian selama Januari - November 2012 nilai impor mencapai US$176,09 miliar atau meningkat 9,40 persen jika dibandingkan impor periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$160,96 miliar.

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024