21 Konflik Satwa dan Manusia di Jambi Telan 8 Korban

Harimau Sumatra di Gembira Loka Zoo
Sumber :
  • http://gembiralokazoo.com

VIVAnews - Berdasarkan catatan akhir tahun Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi, sedikitnya ada 21 konflik satwa dengan manusia yang mengakibatkan delapan korban. Ini karena menyempitnya habitat satwa akibat alih fungsi hutan, sehingga konflik dengan satwa juga semakin meningkat.

Direktur KKI Warsi Jambi, Rakhmad Hidayat, menjelaskan korban tewas di mangsa harimau dan ular kobra. Sedangkan korban luka terdiri dari satu orang diserang harimau, dua orang diserang beruang. Kemudian dua orang diserang babi, dan satu orang diserang buaya.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

"Selain itu juga ditemukan sejumlah jejak harimau di sejumlah tempat yang menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat," kata dia, Sabtu 29 Desember 2012.

Konflik ini juga mengakibatkan kematian satwa. "Terdapat tiga anak harimau ditangkap warga, satu di antaranya tewas beberapa hari kemudian, juga ditemukan harimau dahan yang mati di kebun warga serta satu macan dahan yang masuk perangkap," ucap dia. Ditemukan 58 burung murai batu yang akan diperdagangkan secara ilegal. Seekor paus mati di Pantai Timur Jambi.

Menurut Rakhmad, tingginya konflik dengan satwa ini menandakan keseimbangan ekosistem sudah mulai terganggu. Harimau yang merupakan hewan soliter sudah masuk ke perkebunan masyarakat menandakan habitatnya sudah rusak parah.

"Analisis yang dilakukan KKI Warsi, harimau menyerang warga di Merangin disebabkan ditemukannya pembukaan areal baru untuk hutan tanaman industri," ujarnya.

Data yang dihimpun dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menyebutkan ada 166 ekor harimau di taman nasional yang berada di empat provinsi ini.

Keberadaan harimau di TNKS juga tidak aman, karena masih banyaknya perburuan. Balai TNKS menangkap tiga pelaku penangkapan harimau di TNKS.

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Hidup Berdampingan

Mereka sangat berkaitan erat dengan habitatnya yaitu hutan yang terpelihara dengan baik. Masyarakat pun sebenarnya bisa hidup berdampingan dengan satwa.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

"Ini dibuktikan masyarakat Guguk Kecamatan Sungai Manau. Di Hutan Adat yang mereka kelola secara lestari dan berkelanjutan terdapat harimau yang terekam dalam karema trap. Syukurnya hingga kini harimau di hutan adat ini tidak mengganggu manusia. Ini menandakan mangsa harimau masih sangat cukup sehingga tidak memangsa manusia," terangnya.

Sedangkan konflik dengan gajah juga masih terjadi. Tercatat gajah yang menginjak-injak kebun masyarakat di Kabupaten Tebo. Gajah ini kemudian dievakuasi tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Keberadaan gajah di sumatera saat ini statusnya ditingkatkan dari rentan punah menjadi sangat rentan punah. "Penyebabnya gajah kehilangan 70 persen habitatnya dan separoh populasinya. Meski gajah makhluk yang dilindungi namun 85 persen habitat gajah tidak terlindungi," jelasnya. (ren)

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024