Kilas 2012: Merek Mobil yang Digugat Klaim Irit BBM

Wanita-wanita cantik geneva motor show 2012
Sumber :

VIVAnews - Para produsen mobil harus jujur ketika mengeluarkan pernyataan soal keiritan bahan bakar produknya. Jika tidak, mereka harus siap menerima gugatan dari konsumen di pengadilan lantaran merasa sudah ditipu.

Kasus terbaru pada akhir tahun ini menimpa Ford Motor Company. Mereka dituntut Richard Pitkin dari Roseville, California, lantaran klaim konsumsi bahan bakar C-Max dan Fusion hibrida pada iklannya, yakni 19,9 km/liter (rute kombinasi: dalam kota dan tol).

Richard mengklaim, konsumsi BBM C-Max hibrida sebenarnya 15,7 km/liter atau 21 persen lebih rendah dari klaim di AS. Sedangkan Ford Fusion hanya 16,5 km/liter.

Tuntutan itu diajukan melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) McCuneWright di pengadilan negeri California, 7 Desember lalu. Richard menuntut Ford mengembalikan uang lebih yang ia keluarkan untuk membeli bensin bersama pelanggan lain dan membatalkan transaksi C-Max yang sudah terjual di seluruh California.

"Kami mengetahui masalah ini, tetapi tidak bisa mendiskusikannya saat ini," kata juru bicara Ford dalam surat elektronik yang dilansir Autonews.

Ford mengaku tengah berdiskusi dengan Environmental Protection Agency (EPA) terkait metode pengetes konsumsi BBM. Menurut mereka, mobil hibrida sangat sensitif terhadap perilaku berkendara seseorang. Perilaku buruk menyebabkan konsumsi bahan bakar bisa mencapai 7,2 km/liter.

Kasus serupa juga dialami pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai dan KIA, yang digugat gara-gara efisiensi konsumsi bahan bakar tidak sesuai ketentuan.

Hal itu telah diketahui setelah EPA setelah memeriksa 900.000 unit mobil Hyundai dan KIA, model 2011 -2013 yang dijual di Amerika. Hasilnya, EPA menemukan konsumsi bahan bakar yang diklaim sebesar 40 mpg (17 kpl), ternyata lebih boros hingga 1-2 mpg.

Kepala Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hyundai/KIA, Dr WC Yang, menyesali kesalahan perusahaannya dan meminta maaf kepada semua pelanggan yang terkena dampak Hyundai dan KIA. Menurut Hyundai dan KIA, hal tersebut terjadi karena ketidaksengajaan saat proses pengujian.

Itu bukan kali pertama pabrikan mobil digugat. Sebelumnya, raksasa otomotif Jepang, Honda, harus tunduk pada seorang wanita bernama Heather Peters.

Wanita ini menuntut Honda ke pengadilan, karena efisiensi bahan bakar Honda Civic Hybrid yang dibelinya tidak seperti yang diiklankan.

Dalam iklan itu, Honda menyebutkan jika sedan andalannya mampu menyajikan efisiensi dengan takaran konsumsi bensin 21,2 km/liter. Tapi, nyatanya jumlah itu berbeda, di mana Heather hanya bisa menorehkan angka 12,7 km/liter.

Gugatan Heather akhirnya dikabukan pengadilan setempat. Warga Los Angeles itu berhak mendapatkan pengganti kerugian sebesar US$9.687 atau sekitar Rp86 juta, dari tuntutan awal US$10.000 atau sekitar Rp89 juta.

Tak cuma di Amerika Serikat, hal serupa juga terjadi di Indonesia. Masih dari pabrikan Jepang, yakni Nissan. Gugatan itu juga dilayangkan seorang wanita bernama Ludmilla Arif. Dia menuntut Nissan, karena March yang dibelinya tidak sesuai dengan klaim di iklannya.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Demo di Gedung MK, Begini Pesan Cawapres Terpilih

Perseteruan antara keduanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, akhirnya dimenangkan oleh Ludmilla. (art)

Angkot Listrik Bogor (ALIBO) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

PLN berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor mengoperasikan SPKLU khusus Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (ALIBO).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024