- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai tulisan penghinaan kepada BJ Habibie yang dilakukan tokoh UMNO Malaysia sangat tidak etis dan bisa mengganggu hubungan bilateral kedua negara.
SBY telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk melakukan langkah-langkah diplomasi, baik di Jakarta maupun di Kuala Lumpur.
"Terus terang, saya terganggu dan menyayangkan ada artikel seperti itu yang terus terang mendiskreditkan pak Habibie sebagai pemimpin Indonesia," kata Presiden SBY usai menonton film 'Habibie&Ainun' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin 17 Desember 2012.
Menurut SBY, preseden buruk seperti ini harus dicegah, mengingat hubungan baik antara RI dan Malaysia yang seharusnya justru lebih dekat untuk kepentingan bersama.
"Saya menghargai upaya pemerintah Malaysia, dan saya ikuti sampai sore tadi yang masih meminta saudara Zainudin, katakanlah untuk meminta maaf kepada pak Habibie. Sungguh pun itu bukan mencerminkan sikap dan pandangan pemerintah Malaysia, tetapi sikap dan pandangan perseorangan di Malaysia, menurut saya mengganggu hubungan baik kita," ujarnya.
Sesuai jadwal, rencananya besok Presiden dan rombongan kenegaraan akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dalam rangka menghadiri Konsultasi Tahunan ke-9. Presiden akan berkunjung ke Kuala Lumpur untuk sebuah pertemuan antara dirinya dengan Perdana Menteri Malaysia.
"Maka saya akan angkat isu ini kepada PM Malaysia dengan harapan ke depan kita saling menjaga perasaan, saling menghormati, dengan demikian tidak mengganggu banyak hal yang sebenarnya kita laksanakan dengan baik menyangkut kerja sama kemitraan dan persahabatan kedua negara," tegasnya.
"Tentu saja sebagaimana yang saya sampaikan kepada Pak Habibie tadi, percayalah bahwa rakyat Indonesia, kami semua menghormati Pak Habibie sebagaimana kami semua menghormati pemimpin-pemimpin kita di masa yang lalu dan kitalah yang akan menyelesaikan semuanya ini dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
