Sistem Ganjil Genap Selalu Gagal di Negara Lain?

Macetnya Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/ Fernando Randy

VIVAnews - Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, menilai pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap sulit diterapkan bila transportasi massal di Jakarta belum maksimal.

Menurutnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyediakan angkutan umum yang cukup dan nyaman bagi warga Ibukota. "Penyediaan angkutan yang lebih banyak harus disediakan," ujar Danang di Jakarta.

Agar kebijakan ini tidak mati di tengah jalan, Danang menyarankan Pemprov DKI untuk menelaah dan mempersiapkan benar-benar sistem transportasi massal agar dapat menampung 3 juta orang yang kehilangan perjalanan akibat pemberlakuakn sistem ini.

"Trayek yang sekarang tidak merefleksikan kondisi warga Jakarta. Ini harus dijawab pemprov. Mobilitas masyarakat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ia melihat sistem genap ganjil ini bukanlah yang pertama kali diterapkan. Sebelumnya sistem serupa pernah diberlakukan di beberapa negara terutama di Benua Afrika dan Korea Selatan. Namun sistem ini selalu gagal.

"Sudah dilakukan di negara-negara Afrika dan di Seoul, hampir semuanya gagal. Di Afrika, di Seoul gagal karena sistem angkutan umumnya pada saat itu masih buruk," ucapnya.

Walau sistem tersebut selalu gagal di negara lain, Danang tetap mendukung langkah Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan tersebut. Tapi harus diuji coba dengan kesiapan yang matang.

"Pengalaman di Taipei, Seoul dan New Delhi semua harus diuji coba dengan penuh persiapan, teknisnya harus siap, ada pilihan dan dukungan politis. Kalau tidak dicoba pemerintah akan terus ragu-ragu melakukan terobosan," ujar Danang.

Dia menilai target realisasi pada bulan Maret 2013 terlalu cepat. Sebab, kata dia, di Seoul dan New Delhi butuh waktu delapan bulan sampai satu tahun untuk mempersiapkan sistem ini.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Sistem ini dipilih setelah melalui proses panjang, antara Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kebijakan ini diambil karena dianggap mudah untuk dipahami pengguna jalan.

Jika sistem ini diberlakukan, setiap hari nomor pelat mobil yang boleh melintas jalan tertentu harus selalu berbeda. Misalnya, hari Senin digit genap kemudian Selasa digit ganjil. Begitu seterusnya.

Rencananya sistem ini diberlakukan di jalan yang dilewati bus TransJakarta. Sehingga, masyarakat yang punya mobil berpelat ganjil saat hari genap bisa naik busway.

Rizky Nazar

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Rizky Nazar menjelaskan dirinya pergi ke tempat yang ada di video tersebut ramai-ramai dan tidak berduaan dengan Salsha Adriani.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024