Terduga Teroris di Palmerah Perakit Bom

Bom di Depok, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri menduga kuat Basyir adalah tokoh penting dalam jaringan terorisme pimpinan Abu Hanifah. Oleh karenanya, Polri akan mendalami peran yang bersangkutan secara intensif.

"Jadi yang ditangkap di Palmerah adalah Basyir alias Azar alias Hari. Itu yang terindikasi kuat, dia diduga kuat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis 1 November 2012.

Boy mengungkapkan Basyir merupakan orang yang memiliki keterampilan merakit bom. Dia juga diketahui sebagai pihak yang datang ke rumah David Azhari dan Herman yang turut ditangkap di Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu yang lalu. "Kami masih dalami hubungan Herman dan Basyir," kata Boy.

Polri telah membebaskan satu orang terduga teroris yang ditangkap di Palmerah, Jakarta Barat. Alasannya karena yang bersangkutan dinilai tidak terkait dengan tudingan terlibat dalam terorisme.

"Ada yang kembalikan ke keluarga. Statusnya pelajar, adik dari Herman yang ditangkap di Palmerah, Sabtu lalu. Dari pemeriksaan kemarin, David tidak cukup bukti untuk dijadikan menjadi tersangka," ujar Boy.

Densus 88 membekuk 11 orang terduga teroris di Madiun, Solo, Bogor, dan Jakarta sejak Jumat sampai Sabtu minggu yang lalu. Seluruh terduga teroris itu teridentifikasi dari kelompok baru bernama Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (Hasmi) pimpinan Abu Hanifah yang ditangkap di Solo.

David Azhari dan Herman ditangkap di Palmerah, Jakarta Barat. Kemudian satu orang lagi ditangkap di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat, atas nama Narto. Ketiganya diketahui masuk dalam jaringan Hasmi. (umi)

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 
Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024