- Antara/Jessica Helena Wuysang
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, masih mendalami kelompok baru dalam jaringan teroris yang tertangkap di empat provinsi sepanjang Jumat dan Sabtu dini hari kemarin.
Menurut pengamat terorisme, Al Chaidar, hingga hari ini belum muncul kelompok baru. Namun, yang terpenting untuk dicermati adalah munculkan wilayah-wilayah baru penyebaran kegiatan kelompok terorisme.
"Muncul kota Madiun sebagai jaringan mereka, menurut saya itu belum pernah ada. Justru sebelumnya hanya ada di Wonosari, Purworejo, Purwodadi, Banyuwangi dan Solo sebagai pusatnya," kata Al Chaidar kepada VIVAnews, Minggu, 28 Oktober 2012.
Apakah muculnya nama Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (HASMI) dan wilayah baru yang masuk dalam jaringan teroris menjadi tolak ukur polisi dengan adanya kelompok baru jaringan teroris, masih harus ditelusuri terus.
"Poso juga tidak ada kaitan dengan kelompok HASMI, kalau ada itu hanya sebatas pelatihan. Kelompok juga tidak ada kaitan dengan kelompok Mujahidin Indonesia. Polisi menduga kelompok baru, karena ada jaringan di daerah baru," katanya.
Menurut Al Chaidar, bisa saja aksi atau kelompok teroris menyebar ke daerah Papua, Palangkaraya dan Manado. Karena dari 11 orang terduga teroris, diperkirakan bahwa mereka akan mengincar tempat baru.
Kelompok HASMI dipastikan polisi akan mengincar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di daerah Surabaya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 di depan Kedutaan Besar Australia di mana ada Kantor Freeport dan Mako Brimob di Jalan Srondol, Jawa Tengah. (sj)
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.
