Diburu Investor, Harga Emas Melonjak

Penjualan emas di cikini
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Dipicu besarnya permintaan pembeli, harga komoditas emas kembali menguat setelah bertengger di level US$1.720 per ounce. Emas kembali menguat setelah sempat melemah ke level terendahnya sejak sebulan terakhir.

Dikutip dari laman Reuters, Selasa, 23 Oktober 2012, harga emas hingga pukul 02.43 GMT atau 09.43 WIB, bergerak di kisaran US$1.726,56 per ounce. Sehari sebelumnya, harga emas sempat anjlok ke level US$1,713 per ounce akibat aksi spekulasi investor. 

"Kami tak banyak berharap kecuali ada kejutan besar dari bank sentral AS (the Fed)," ujar Managing Director Goldsilver Central Pte Ltd, Brian Lan, di Singapura.

Lan mengaku, prospek emas di kawasan Asia masih menunjukkan tren positif. Hal itu ditandai besarnya permintaan investor yang ingin membeli emas, terutama ketika harga tengah dalam tren menurun. 

Dari pasar Tanah Air, harga emas batangan yang dikeluarkan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Antam Tbk bertengger di posisi Rp580,2 per gram untuk ukuran 1 gram. Harga emas dengan berat terbesar yaitu 250 gram dijual pada harga Rp135,25 juta atau Rp541 ribu per gram.

Dibandingkan harga sehari sebelumnya sebesar Rp574,2 ribu, harga emas ukuran 1 gram tercatat menguat sebesar Rp6.000 per gram. Level ini naik dari posisi Jumat lalu yang sebesar Rp544.500 per gram.

Laporan ANZ menyebutkan, harga support emas diperkirakan berada di level US$1.725 per ounce. "Market tengah menunggu hasil pertemuan bank sentral, namun kami perkirakan tak ada tanda-tanda baru soal stimulus," kata ANZ.

Pasar fisik emas di kawasan Asia juga berada dalam tekanan, setelah permintaan yang kuat dari konsumen India usai penurunan harga beberapa waktu lalu. Sementara itu, harga premium dinikmati investor Singapura.

"Mungkin India akan membeli lagi bila harga tak terlalu naik tinggi. Satu hal yang harus menjadi catatan, penguatan nilai tukar mata uang Indonesia dan Thailand sangat kuat, sehingga emas menjadi kurang menarik bagi investor," kata broker di Singapura.

Heru Budi Tegaskan ASN DKI Tak Ada WFH: Media Saja Masuk

Sementara itu, Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, rebound harga emas kemarin sempat tertahan dan bergerak tipis mendatar di kisaran US$1.722-1.729 per ounce. Tekanan harga emas masih bisa ke bawah dan bakal menguji kembali area terendahnya di level US$1.714 dengan posisi US$1.733 per ounce menjadi resistennya.

"Penguatan di atas US$1.733 per ounce akan membuka peluang kenaikan selanjutnya ke resisten berikutnya US$1.753 per ounce," ujar Ariston dalam analisisnya hari ini.

Dia menjelaskan, terdapat dua sentimen bertolak belakang yang dapat menggerakkan harga emas. Yang pertama adalah kabar dari Spanyol yang cukup positif bagi instrumen berisiko termasuk emas.

Partai berkuasa saat ini di Spanyol memenangi salah satu pemilu regional akhir pekan lalu. Kondisi itu dapat membuka peluang bagi perdana menteri saat ini untuk mengajukan permintaan bailout secara formal sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun, di sisi lain, penguatan dolar AS terhadap yen dan beberapa mata uang lain membuat harga emas tertekan. (art)

Daftar Harga Pangan 16 April 2024: Beras hingga Daging Turun
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS John Kirby

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Meningkat Secara Signifikan di Tengah Krisis Pangan

Bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Jalur Gaza mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir ini, menurut juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024