- VIVAnews/Andika Puspita
VIVAnews - Nama Komisaris Polisi Novel Baswedan akhir-akhir ini menjadi buah bibir di berbagai kalangan. Bagaimana masa kecil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi tersangka kasus penganiayaan berat 8 tahun lalu di Bengkulu itu?
Di Semarang, nama Novel mencuat seiring ramainya kasus kisruh KPK-Polri yang kini hangat diperbincangkan. Novel remaja bersekolah di SMAN 2 Semarang, salah satu sekolah favorit di Jawa Tengah.
Saat masih menimba ilmu, sosok Novel yang kalem masih sangat diingat para guru. "Dia tidak menonjol. Tapi anaknya baik, pintar dan juga pendiam," tutur Sumarno salah seorang guru Novel saat ditemui VIVAnews di Semarang, Senin 8 Oktober 2012.
Saat sudah lulus, kata guru Fisika ini, Novel pernah datang ke sekolah memakai seragam polisi. "Dia sangat bangga dengan institusinya itu. Jadi saya berharap kasusnya segera berakhir. Kasihan dia," harap Marno.
Hal senada diungkapkan Nur Badriyah guru agama Novel. Nur Badriyah tak pernah lupa akan sosok Novel yang rajin mengikuti kegiatan kerohanian Islam.
"Mulai dari baca Al Qur'an sampai salat di masjid. Jadi kaget juga ketika mendengar Novel melakukan penembakan. Saya berharap apa yang dituduhkan itu tidak benar. Semoga semua berjalan baik lagi sehingga semua masalah bisa diatasi Novel," ujar Nur.
Saat ini keluarga Novel sudah tak lagi di Semarang. Sebagian besar berada di Jakarta. Menurut salah satu tetangga Novel, Arief, ayah Novel bernama Salim Baswedan. Sedangkan sang ibu, Fatimah hanya ibu rumah tangga biasa. "Ibunya sempat membantu mengurus bayi tetangga," kata Arief. (umi)