PT KAI: Kenaikan Tarif KRL Sesuai Pasar

Erlinda Siregar Petugas Kereta Khusus Wanita
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menaikkan tarif  Commuter Line sebesar Rp2.000 per 1 Oktober 2012. Kanaikan ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan, baik sarana maupun prasarana yang bertujuan menunjang kenyamanan penumpang.

Disampaikan Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan, kenaikan tarif dibutuhkan untuk memperbaiki keselamatan perjalanan, baik sarana maupun prasarana. Sesuai dengan Perpres 83/2011 agar PT KCJ berkewajiban menaikkan kapasitas angkut hingga tiga kali lipat sampai dengan 2018, secara korporasi dan independen tanpasubsidi dari APBN.

"Berdasarkan Peraturan Menhub, KRL AC tidak disubsidi sehingga mengikuti harga dengan mekanisme pasar. Kenaikan untuk menyesuaikan perawatan yang 90 persennya menggunakan barang impor," kata Jonan, Kamis, 21 September 2012.

Karena itu, PT KCJ perlu menghitung inflasi atau perubahan kurs. Dan sebagai pembanding, Komuter AC dengan jarak tempuh 60 kilometer dari Yogya-Solo, tiketnya Rp20 ribu dan bila dibandingkan dengan Komuter AC Bogor-Jakarta, dengan jarak yang sama,  jauh lebih murah.

"Studi independen oleh LMFEU- tentang Willingness To Pay dan Ability To Pay sudah dilakukan dan sudah sesuai dengan rencana kenaikan tarif tersebut," katanya lagi.

Sebelumnya, Penumpang KRL Jabodetabek yang tergabung dalam KRL Mania, menolak rencana kenaikan tarif ini. Kenaikan dianggap tidak pantas karena selama ini pelayanan yang diberikan PT KCJ jauh dari memuaskan.

Apalagi, keluhan penumpang tidak pernah didengar. Informasi gangguan perjalanan, pelayanan loket, dan lampu penerangan dianggap menjadi persoalan yang masih saja terjadi.

Sosok Kenan Pownall, Winger Klub Belanda Berdarah Indonesia: Sepupu Nathan Tjoe-A-On

KRL Mania khawatir dengan kenaikan ini berdampak penumpang KRL kembali mengendarai motor atau mobil pribadi. Baca berita lengkapnya (umi)

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry

Staff Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus, menjadi salah satu saksi yang ikut dihadiri jaksa KPK dalam sidang lanjutan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024