- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Nurhayati Ali Assegaf menduduki posisi barunya sebagai Ketua Fraksi Demokrat dengan menggarisbawahi catatan penting untuk seluruh anggota fraksi dan staf Demokrat di DPR: ia adalah seorang perempuan perfeksionis yang menyukai detail dan kerapian.
Sifat perfeksionis ini pula yang mungkin menjadi pertimbangan pengangkatan dirinya menjadi staf khusus Ibu Negara Ani Yudhoyono tahun 2004. Kesempurnaan dan detail memang menjadi penting karena salah satu tugas Nurhayati selaku stafsus Ani ketika itu adalah menulis pidato untuk Ibu Negara.
“Tugas pokok saya waktu itu adalah menulis pidato ketika Ibu Ani ingin berpidato. Jadi saya yang membuat konsepnya,” kata Nurhayati. Selama menjadi stafsus Ani itulah, tumbuh kekaguman Nurhayati pada sosol Ibu negara pendamping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
“Dia sosok luar biasa. Saya merasakan ini karena saya sendiri seorang perempuan,” ujar Nurhayati. Meski berstatus sebagai Ibu Negara, kisah Nurhayati, Ani tetap menempatkan diri sebagai seorang istri yang selalu sempat untuk mendampingi dan meladeni suaminya.
“Kopi untuk Pak SBY saja dibuat sendiri oleh Ibu Ani di tengah kesibukannya yang tak putus. Kadang-kadang dia juga masak nasi goreng, sayur asem, untuk keluarga,” tutur Nurhayati yang meraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor itu.
Padahal, lanjut Nurhayati, menjadi istri presiden sama artinya dengan menanggung beban politik yang sama beratnya dengan presiden. “Tapi Ibu Ani menghadapi masalahnya dengan bijaksana,” ujarnya.
Kekaguman Nurhayati kepada sosok Ani bahkan telah tumbuh sebelum ia bergabung dengan Demokrat. “Saya lihat Pak SBY dan Ibu Ani adalah figur yang cocok dengan saya. Mereka berdua saling mendukung. Ibu Ani mendukung Pak SBY, Pak SBY mendukung Ibu Ani. Lalu saya putuskan untuk masuk Demokrat,” kata dia.
Kini, Nurhayati bahkan tak sekedar menjadi kader dan anggota Demokrat. Pak SBY sendiri yang memintanya untuk memimpin Fraksi Demokrat sebagai fraksi terbesar di parlemen.
Era Nurhayati di Fraksi Demokrat pun dimulai. Lihat . (umi)
TKN Prabowo-Gibran Yakin MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman meyakini Mahkamah Konstitusi (MK) bakal menolak permohonan perkara perselisihan hasil pemilu (PHPU)
