Demam Selama Hamil Tingkatkan Risiko Autisme

Periksa Ibu hamil
Sumber :
  • 88db.com

VIVAnews - Bagi wanita yang mengalami demam selama kehamilan, sebaiknya waspada dan segera berkonsultasi ke dokter. Sebab, bila membiarkannya, ibu berisiko dua kali lipat melahirkan anak dengan gangguan autisme.

Hal ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Universitas California. Para peneliti menemukan bahwa calon ibu yang terserang demam saat masa kehamilannya memiliki risiko melahirkan anak dengan keterlambatan perkembangan, atau autisme. Namun, minum obat anti demam dapat melawan dampak tersebut.

Tubuh akan bereaksi untuk merespon penyembuhan yang melibatkan pelepasan sitokin pro inflamasi dari sel darah putih ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

Sitokin adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh, dan berinteraksi dengan sel dari sistem kekebalan tubuh untuk mengatur perlawanan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.

Namun, jika sitokin mampu melewati plasenta dan mencapai sistem saraf pusat janin, protein ini berpotensi mengubah tingkat neurotransmitter dan perkembangan otak janin.

Demam disebabkan oleh peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Secara alami, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap infeksi atau cedera yang terjadi, kecuali terhadap peradangan kronis yang dapat merusak jaringan sehat, apalagi pada ibu dengan diabetes dan obesitas.

"Karena tingkat inflamasi tubuh disertai dengan obesitas dan diabetes, juga demam, pertanyaan mendasar yang muncul adalah bisakah faktor inflamasi berperan dalam autisme anak?" ujar Prof Irva Hertz-Picciotto, dari Universitas California.

Para peneliti menggunakan data dari penyelidikan utama yang disebut dengan CHARGE (Childhood Autism Risk from Genetics and the Environment), yang mencakup populasi anak usia 2-5 tahun dari berbagai etnis yang tinggal di California.

Penelitian ini melibatkan 538 anak dengan autisme, 163 anak dengan keterlambatan perkembangan tetapi tidak autis, dan 421 anak dengan pertumbuhan normal.

Peneliti memberikan kuesioner pada para ibu responden untuk melihat apakah mereka pernah mengalami flu dan demam saat kehamilan, dan apakah mereka mengonsumsi obat untuk mengobati penyakitnya.

Hasil penelitian menunjukkan kalau flu selama kehamilan tidak dikaitkan dengan risiko keturunan menjadi autis atau keterlambatan mental. Namun, ibu dari anak-anak autisme yang melaporkan lebih banyak terserang demam dari segala penyebab selama kehamilan, berpeluang 2,12 kali lebih tinggi dan 2,5 kali lebih tinggi memiliki anak dengan keterlambatan perkembangan dan autisme.

Para peneliti juga menemukan anak-anak dari ibu yang mengonsumsi obat anti demam tidak memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami demam.

Penelitian CHARGE sebelumnya telah menemukan bahwa mengonsumsi vitamin prenatal sebelum dan sesudah bulan pertama kehamilan dapat mencegah autisme. Selain itu, tinggal di daerah dengan polusi udara yang tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi akan anak lahir autisme.

"Penelitian kami menyediakan bukti kuat bahwa mengendalikan demam saat hamil mungkin efektif dalam mengurangi risiko melahirkan anak dengan autisme atau keterlambatan perkembangan," tulis Ousseny Zerbo dalam Journal of Autism and Developmental Disorders.

Karenanya, wanita hamil yang terserang demam harus segera mengobatinya dengan obat yang dapat menurunkan suhu badan dan mencari pertolongan medis jika demam tetap berlanjut.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia
Pakar hukum tata negara Refly Harun.

Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa

Menurut Refly Harun, biasanya soal sidang sengketa pilpres itu tak diberikan kesimpuan. Tapi, berbeda dengan sidang kali ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024