- Daily Mail
VIVAnews - Usaha keras seorang petugas pembersih membagi waktu antara bekerja di universitas dan kuliah selama 12 tahun akhirnya berbuah manis. Di usianya yang ke-52 tahun, dia berhasil lulus dengan pujian dari Columbia University, Amerika Serikat, Minggu kemarin.
Harian Telegraph, Senin 14 Mei 2012 memberitakan, pria bernama Gac Filipaj ini awalnya bekerja membersihkan toilet di salah satu kampus bergengsi di AS itu. Pekerjaan itu dipilih pria asal Yugoslavia ini karena kesulitan menemukan pekerjaan setelah sebelumnya sempat bekerja di restoran.
Filipaj hanya bisa bahasa Albania saat pertama tiba di AS pada 1992. Berkat program pembebasan biaya kuliah bagi pegawai kampus, Filipaj akhirnya berkesempatan mengenyam bangku kuliah.
"Kendala pertama saya adalah bahasa. Saya tidak mengerti Bahasa Inggris sebelumnya," kata Filipaj.
Dia mulai belajar atau mengerjakan tugas kuliahhnya pada tengah malam di apartemennya di Bronx, New York, setelah menuntaskan pekerjaannya sebagai pembersih. Kadang jika dihadapkan pada tenggat waktu pengerjaan tugas atau revisi ujian, dia bahkan sering tidak tidur.
Usahanya tidak sia-sia, karena Filipaj kini adalah sarjana jurusan Peradaban Mediterania Kuno lulusan Columbia University. "Saya sangat beruntung karena bekerja di kampus ini sehingga mendapatkan kesempatan kuliah bebas biaya. Jika tidak begitu, saya tidak akan pernah bisa kuliah," kata pria yang masih mengirim sebagian gajinya pada keluarganya di Montenegro, Yugoslavia ini.
Kegigihannya dalam menempuh pendidikan ini dibahas oleh Presiden Columbia University, Lee Bollinger, dalam pidato wisudanya. Nama Filipaj sendiri tersebar ke seantero dunia setelah berbagai media nasional dan internasional mengulas kisahnya.
Ke depannya, Filipaj berharap untuk dapat meneruskan pekerjaannya, serta meneruskan kuliahnya. "Jika tidak tercapai, saya akan mencari alternatif lain," ujarnya.
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.
