- ANTARA/ Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews - Wakil Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, berharap masyarakat di kotanya tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memicu bentrok, seperti yang terjadi pekan lalu. Polisi pun telah mempertemukan pihak-pihak yang bertikai lewat jalan dialog.
Pada Jumat pekan lalu, bentrok terjadi antara warga Gandekan, Jebres, Solo dengan organisasi massa militan di Jalan RE Martadinata. Bentrok ini membuat beberapa warga luka-luka. Hadi mengatakan Solo kini sudah kondusif kembali. "Masyarakat tidak terprovokasi," kata Hadi saat berbincang dengan VIVAnews, hari ini.
Lebih lanjut, dia mengharapkan agar warga masyarakat Solo jangan mudah terpancing terhadap isu-isu yang sengaja dihembuskan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. "Saya tidak inginkan Solo yang tenang dan damai menjadi panas. Masyarakat jangan sampai terpancing," pinta dia.
Bentrok massa terjadi antara warga Kelurahan Gandekan, Solo, Jawa Tengah, dengan anggota laskar militan tertentu, Jumat 4 Mei 2012. Insiden di Jalan RE Martadinata itu merupakan kelanjutan dari kerusuhan yang terjadi pada Kamis sebelumnya.
Kedua kubu itu kemudian dipertemukan, Minggu kemarin untuk didamaikan. Polda Jawa Tengah bertindak sebagai fasilitator.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek S Widodo mengungkapkan elemen-elemen yang bertikai dengan warga merupakan beberapa laskar ormas tertentu. "Saya monitor jumlah laskar yang ikut pertemuan dengan warga ada sekitar belasan," sebut dia.
Namun, ketika disinggung apakah laskar tersebut berasal dari Front Pembela Islam, ia menjawab tidak ada. "Siapa yang bilang dari FPI?" kata Didiek. (ren)