- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Bus PO Yanti yang terbakar di Jorong Hulu Air, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, diduga kuat tidak memiliki perangkat keselamatan penumpang. Hasil temuan sementara tim Dinas Perhubungan Sumbar, uji kelaikan kendaraan (Kir) menjadi pertanyaan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Akmal, uji Kir bus angkutan dilakukan sekali enam bulan. “Bus ini proses Kir-nya sudah lama, belum dilakukan uji ulang,” kata Kadishub Sumbar, Akmal pada VIVAnews, Selasa, 1 Mei 2012.
Hasil temuan sementara, penyebab terbakarnya bus PO Yanti jurusan Dumai-Solok akibat arus pendek. Namun, bus non-AC dengan nomor polisi BA 3653 L, diduga tidak melengkapi kotak perlengkapannya dengan alat pemecah kaca.
“Untuk kendaraan tertutup, ini menjadi wajib (pemecah kaca), kalau tidak dilengkapi, bisa tidak lulus uji Kir,” tambah Akmal. Ke depan, uji Kir bus angkutan umum di masing-masing kota dan kabupaten akan diperketat.
Menurut informasi dari Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Azril Tamin, korban tewas diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu belakang bus macet. Tumpukan barang di pintu belakang membuat pintu dorong bus ini tidak berfungsi maksimal sehingga 13 penumpang terjebak di sana dan menemui ajal.
“Saat dievakuasi kami menemukan korban tewas berada di pintu bagian belakang dalam posisi bertumpuk,” kata Azril Tamin.
Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun
Peristiwa ini terekam dalam video yang viral di media sosial. Video menunjukkan sekelompok pelajar terlibat perkelahian di jalanan Purworejo sambil membawa sajam.
