- dailymail.com
VIVAnews - Memerangi obesitas bukan semata-mata masalah estetika, tapi kesehatan jangka panjang. Tak heran jika sejumlah negara mulai menerapkan sejumlah strategi untuk mencegah masyarakatnya mengonsumsi "makanan sampah" secara berlebihan.
Dr Mike Rayner, dari Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Oxford, Inggris, setuju dengan strategi peningkatan pajak untuk makanan tak sehat berkalori tinggi seperti minuman bersoda, cokelat dan makanan berlemak jahat.
Ia melihat epidemi obesitas sudah membayangi masyarakat di negaranya. Terlihat dari peningkatan kasus kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. "Kami berada dalam cengkeraman epidemi obesitas. Kami bangsa yang makan terlalu banyak kalori," ujarnya kepada BBC.
Rayner mengatakan, peningkatan pajak yang siginifikan akan membuat orang tanpa sengaja mengurangi asupan makanan tak sehat. Dan dalam jangka panjang, kebijakan ini sangat efektif untuk menurunkan angka kematian dini suatu negara.
Pemerintah Inggris perlahan mulai menerapkan strategi ini. Sementara Denmark mulai mengenakan pajak tambahan untuk pembelian sejumlah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi: mentega, keripik, dan daging cincang.
Kebijakan serupa berlaku di Hongaria. Pemerintah setempat memberlakukan pajak tambahan untuk semua jenis makanan kemasan tak sehat yang mengandung kadar tinggi gula, garam, karbohidrat, dan kafein.
Sementara di Jerman, muncul wacana untuk membebankan pajak lebih besar kepada warga yang memiliki tubuh gemuk dibandingkan warga yang memiliki tubuh ideal. Kebijakan itu ditempuh dengan tujuan untuk menutup defisit anggaran kesehatan akibat peningkatan jumlah penyakit akibat obesitas.
Juergen Wasem, seorang ekonom, setuju dengan peningkatan pajak untuk menekan ledakan obesitas warga di suatu negara. "Pajak itu kemudian dimanfaatkan untuk pos anggaran kesehatan," ujarnya.
Obesitas menjadi isu hangat di sejumlah negara, terutama negara maju, karena memicu sejumlah penyakit kronis yang berujung pada kematian dini. (eh)
Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis
Round-up dari kanal Lifestyle pada Kamis, 25 April 2024, salah satunya tentang saran dokter Boyke untuk suami yang memiliki istri Hyperseks.
