Langgar Moral, 400 Wanita di Afganistan Dibui

ilustrasi wanita mengenakan cadar
Sumber :
  • daily mail

VIVAnews - Lebih dari 400 wanita mendekam di penjara Afganistan akibat tuduhan pelanggaran moral, di antaranya karena melarikan diri dari kawin paksa atau siksaan.

Data ini dikeluarkan oleh lembaga Human Right Watch (HRW) yang mengatakan, 10 tahun paska pemerintahan Taliban, pengekangan terhadap wanita masih terus terjadi di Afganistan. Pengadilan negara tersebut juga dinilai tidak adil terhadap kaum Hawa.

Dilansir Telegraph, Rabu 28 Maret 2012, hukuman penjara bagi wanita mulai marak setelah pengadilan tinggi membuat peraturan baru pada 2010. Menurut peraturan tersebut, wanita yang melarikan diri akibat kekerasan domestik tapi tidak langsung menuju kerabatnya atau kantor polisi, maka harus ditangkap.

Kabur dari rumah memang tidak melanggar hukum di Afganistan, tapi pengadilan beralasan, penangkapan dilakukan demi mencegah para wanita terjerumus ke dalam prostitusi ataupun pergaulan bebas.

Menurut HRW, 400 tahanan wanita di Afganistan dituduh melanggar nilai moral, selain kabur, juga karena melakukan hubungan seks di luar nikah. HRW menuliskan, beberapa wanita itu adalah korban perkosaan ataupun dipaksa menjadi pelacur.

Kebanyakan dari tahanan mengaku kabur dari rumah ketika hendak dikawin paksa atau disiksa suami dan mertuanya. "Tidak boleh ada seseorang yang dibui karena kabur dari situasi berbahaya di rumahnya. Presiden Karzai dan sekutunya harus bertindak untuk menghentikan praktek pelecehan dan diskriminasi ini," kata Kennet Roth, Direktur Eksekutif HRW.

PBB memperkirakan sekitar sepertiga pernikahan di Afganistan adalah berkat kawin paksa. Wanita di Afganistan terkadang diberikan untuk dinikahi demi menyelesaikan sengketa dua keluarga. Perceraian sulit dikabulkan pengadilan, membuat para wanita akhirnya memilih kabur. (eh)

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Gibran membantah pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebutkan Presiden Jokowi dan dirinya sudah masuk ke Golkar

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024