Gajah Sumatera Punah 30 Tahun ke Depan

Gajah Sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo
Sumber :
  • Dok WWF

VIVAnews - Menurut kelompok pecinta lingkungan World Wildlife Fund, gajah Sumatera akan punah dari alam bebas dalam 30 tahun ke depan. Kepunahan ini tak terelakkan, kecuali jika ada langkah signifikan yang dilakukan untuk melindungi habitat mereka yang musnah secara cepat.

International Union for Conservation of Nature (IUCN), lembaga pemeringkat status spesies-spesies makhluk hidup sendiri telah menaikkan peringkat gajah Sumatera dari ‘endangered’ menjadi ‘critically endangered’ setelah hampir 70 persen habitat dan separuh populasi gajah tersebut musnah hanya dalam satu generasi saja.

Penyebab utamanya adalah penebangan hutan yang menjadi habitat gajah dan konversi hutan menjadi lahan pertanian. Praktik serupa yang dilakukan oleh manusia di Sumatera telah menyebabkan musnahnya spesies harimau Sumatera dan badak Jawa.

“Gajah Sumatera masuk ke daftar spesies hewan Indonesia yang sangat terancam punah. Daftar yang terus membengkak ini mencakup juga orang utan Sumatera, badak Jawa dan Sumatera, serta harimau Sumatera,” kata Carlos Drews, Director of Global Species Programme WWF, dikutip dari Reuters, Rabu 25 Januari 2012.

Jika tidak ada tindakan konservasi efektif yang dilakukan, menurut Drews, hewan mengagumkan ini kemungkinan akan punah dalam masa hidup manusia.

Saat ini, diperkirakan hanya tersisa 2.400 hingga 2.800 ekor gajah Sumatera yang hidup di alam bebas. Jumlah ini turun 50 persen dibandingkan dengan perkiraan 1985. Menurut peneliti, jika tren ini berlanjut, mereka akan habis tak sampai 30 tahun ke depan.

Untuk itu, WWF meminta pemerintah Indonesia melarang seluruh upaya konversi hutan yang menjadi habitat gajah sampai strategi konservasi untuk menyelamatkan gajah Sumatera ditetapkan. (art)

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024