- ANTARA/Saiful Bahri
VIVAnews - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan perintah khusus kepada wakilnya Saifullah Yusuf, untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat menyelesaikan konflik Sampang, Madura.
"Saya perintahkan Gus Ipul dan Asisten III Sekdaprov Edi Purwinarto turun ke Sampang hari ini," kata Soekarwo, Jumat 30 Desember 2011. Kedua pejabat itu diminta berkoordinasi dengan Pemkab Sampang untuk menyediakan tempat pengungsian sementara di GOR Sampang bagi sebanyak 253 orang pengikut Syiah yang telah mengungsi meninggalkan rumahnya.
Selanjutnya, Soekarwo menyebut Pemprov Jatim siap memberikan bantuan kebutuhan makanan di posko penampungan. Gubernur juga minta bantuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, PWNU, PW Muhammadiyah, serta tokoh ulama di Jatim lainnya untuk ikut mendamaikan dengan mencari solusi permasalahan.
"Ini persoalan agama dan keyakinan. Saya tidak mungkin sendirian menanganinya, harus ada ulama dan tokoh Islam yang mencari solusi dan menengahinya," papar Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Sementara itu, menanggapi desakan berbagai pihak untuk melarang keberadaan Syiah di Jatim seperti Ahmadiyah, Pakde Karwo mengatakan tidak bisa dilakukan.
"Syiah itu juga sama-sama Islamnya. Apalagi, sampai saat ini, MUI belum menyatakan Syiah ajaran murtad," kata dia.
Karwo mengimbau, pengikut Syiah untuk tidak kembali dulu di rumahnya dan tetap di penampungan yang mendapat penjagaan petugas.
"Kami tidak mengusir pengikut Syiah di Sampang, tapi dipindah sementara. Jangan kembali dulu ke rumahnya, sampai situasi kondusif," ucapnya.
Seperti diberitakan, konflik kedua kelompok Islam berbeda aliran pemahaman ini diduga bermula dari konflik pribadi antara pimpinan Islam Syiah Tajul Muluk dengan pimpinan kelompok Islam Sunni KH Rois yang berebut santri.
Sebanyak 225 orang lebih dari kelompok Islam Syiah dievakuasi ke kantor Kecamatan Ombem, namun sejak pukul 23.30 WIB, mereka dipindahkan ke GOR Wijata Kusuma depan kantor Bupati Sampang. (Laporan: Tudji Martudji | Surabaya, art)
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
