Tambah Pesawat, Garuda Siapkan Rp5 Triliun

Pesawat Baru Garuda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Deffa

VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk menganggarkan belanja modal (capital expenditure) pada tahun depan sebesar Rp5 triliun. Dana ini nantinya akan digunakan untuk penambahan dan peremajaan pesawat.

Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, mengatakan, Garuda akan mengembangkan armada dan ekspansi perusahaan. Pada 2011, Garuda menerima 11 pesawat baru yang terdiri atas dua A330-200 dan sembilan B737-800 Next Generation.

Pada 2012, Garuda akan mendatangkan 20 pesawat yang terdiri atas empat B737-800NG, dua A330-200, lima pesawat sub-100 seater, dan sembilan A320-200. "Semua pesawat ini untuk Citilink," kata Emirsyah saat konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Senin, 19 Desember 2011.

Secara total, kata Emirsyah, pada 2012 Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan 105 pesawat yang terdiri atas 88 pesawat Garuda Indonesia dan 20 pesawat Citilink. Selain itu, Garuda Group akan melakukan peremajaan, sehingga rata-rata umur akan turun menjadi 5,8 tahun dari saat ini 6,5 tahun.

Garuda, Emirsyah melanjutkan, juga akan membuka tiga rute internasional pada Februari 2012, yaitu Jakarta-Taipei menggunakan B737-800NG (pada Mei 2012), Denpasar-Tokyo dengan pesawat A330-200 (pada April 2012), dan rute Denpasar-Singapura-New Delhi memakai B737-800NG (pada kuartal III-2012).

Emirsyah mengatakan, seiring menguatnya pasar domestik dan meningkatnya permintaan rute regional, Garuda juga akan menambah frekuensi penerbangan di beberapa rute domestik dan regional.

Pada kuartal III-2012, menurut Emirsyah, Garuda akan menempatkan pesawat-pesawat sub-100 seater pada beberapa hub, yaitu Makassar, Medan, dan Denpasar.

Sejalan dengan pengembangan armada dan pengembangan sumber daya yang dilaksanakan pada 16 Desember 2011, Garuda Indonesia meresmikan penggunaan dua flight simulator (Airbus 330-200 dan Boeing 737-800NG) serta menandatangani kerja sama pengembangan sumber daya dengan General Electric.

"Melalui program 'Quantum Leap' Garuda akan mengoperasikan sebanyak 154 pesawat pada 2015 dari sebanyak 89 pesawat saat ini," ujarnya.

Laba Rp725 miliar
Sepanjang Januari-November, Garuda Indonesia meraih pendapatan tidak terkonsolidasi sebesar Rp22,97 triliun dan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp725 miliar. Pendapatan tersebut meningkat sebesar 41,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sedangkan laba periode berjalan meningkat 124 persen.

Peningkatan pendapatan dan laba periode berjalan itu, menurut Emirsyah, dicapai melalui pelaksanaan berbagai langkah efisiensi dan ekspansi operasional perusahaan melalui pelaksanaan program 'Quantum Leap' untuk mengembangkan Garuda hingga 2015.

Pada periode Januari-November 2011, Garuda berhasil mengangkut sebanyak 15,45 juta penumpang atau meningkat 36,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 11,33 juta penumpang.

Kapasitas produksi, Emirsyah melanjutkan, juga meningkat sebesar 26 persen menjadi 29,67 miliar dari 23,54 miliar seat kilometer pada 2010. Sementara itu, frekuensi penerbangan (domestik dan internasional) juga meningkat 25,51 persen menjadi 118.009 penerbangan dibanding tahun lalu 94.022 penerbangan.

Selain itu, Emirsyah mengatakan, tingkat isian penumpang pada periode Januari-November juga tercatat meningkat menjadi 75,27 persen dari sebelumnya 71,34 persen pada periode sama tahun lalu. Utilisasi pesawat juga meningkat 1:17 menit menjadi 10:42 jam dari 9:22 jam pada periode tahun lalu. Tingkat ketepatan penerbangan (OTP) meningkat menjadi 85 dari 79,40 tahun lalu.

"Market share juga meningkat lima persen di pasar domestik menjadi 28,3 persen dibanding tahun lalu 23,7 persen," kata dia.

Pasar penumpang pesawat domestik, lanjut Emirsyah, periode Januari-November tumbuh 16 persen, sedangkan penumpang internasional tumbuh 12 persen. Garuda pun berhasil tumbuh 29,5 persen di atas maskapai lain yang sebesar 8 persen. (art)

Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK
Pesawat tempur Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Serangan Rusia terhadap Ukraina pada Jumat, 19 April 2024, dini hari menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk tiga anak-anak. Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatu

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024