26-10-2009: Pengadilan Penjahat Perang Balkan

Radovan Karadzic
Sumber :
  • Reuters / Valerie Kuypers

VIVAnews - Tepat dua tahun yang lalu mantan pemimpin Serbia-Bosnia, Radovan Karadzic, mulai diadili atas kekejaman perang yang pernah dia lakukan di negerinya sendiri pada awal dekade 1990-an.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Stasiun berita CNN mengungkapkan, sidang pengadilan khusus Kejahatan Perang Yugoslavia berlangsung di Gedung Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, yang letaknya tak jauh dengan tempat Karadzic dipenjara sejak 15 bulan lalu. Hakim sidang hingga kini masih mengumpulkan keterangan dari para saksi.

Bagi para korban yang masih hidup, Karadzic bertanggungjawab atas pembantaian puluhan ribu warga etnis Muslim Bosnia, Bosnia-Kroasia, dan etnis-etnis minoritas di Serbia selama perang 1992-1995.

Menurut kalangan pengamat, pengadilan atas Karadzic merupakan suatu terobosan baru dalam menuntut para penjahat perang dari kawasan Balkan dalam tiga tahun terakhir.

Pasalnya, pengadilan atas mantan presiden Yugoslavia sekaligus mentor Karadzic, Slobodan Milosevic, berakhir anti klimaks setelah terdakwa tewas akibat sakit pada 2006. Pengadilan atas Milosevic saat itu langsung dihentikan.   

Karadic dituduh terlibat dalam sejumlah kasus genosida (pembantaian etnis). Pertama, pembunuhan atas 8.000 umat Muslim di Srebrenica pada 1995 dan kasus kedua yaitu melancarkan kampanye pengganyangan umat Muslim dan etnis Kroasia dari Serbia Bosnia. Karadzic pun juga bakal menghadapi sembilan tuduhan lain yang tak kalah berat.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Karadzic, yang selama 13 tahun sempat menjadi buronan, merupakan pejabat Bosnia paling senior yang dihadapkan ke meja hijau. Selain Karadzic, Mahkamah Internasional juga ingin mengadili panglima militernya, Jenderal Ratko Mladic.

Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024