Cara Pemerintah Stabilkan Harga Saat Paceklik

Beras Bulog
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Gunaryo, mengatakan operasi pasar yang terus dilakukan pemerintah diyakini bisa menstabilkan harga yang mungkin bergejolak pada musim paceklik.

"Dengan kekuatan stok yang dipegang Bulog, yaitu beras impor di gudang dan yang masih dalam perjalanan, saya kira cukup untuk menstabilkan harga," kata Gunaryo, melalui pesan singkat, Kamis, 6 Oktober 2011.

Saat ini, lanjut Gunaryo, Bulog sudah mengimpor beras dari Vietnam. Beras yang sudah masuk ke Indonesia mencapai 361 ribu ton. Kemudian, kata Gunaryo, pengadaan dalam negeri juga sudah optimal yaitu hampir 1,5 juta ton. Dengan persediaan tersebut, secara keseluruhan, stok Bulog cukup untuk empat hingga lima bulan ke depan.

"Hingga saat ini, beras dari operasi pasar yang sudah digelontorkan sebanyak 210 ribu ton, yaitu 92 ribu ton beras medium dan sisanya beras premium," jelas Gunaryo.

Gunaryo menanggapi pernyataan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, yang memperkirakan harga beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi sampai Februari mendatang. Sebab, pada akhir tahun kecenderungan harga beras tinggi karena musim paceklik.

Memang, kata Gunaryo, biasanya pada bulan Januari-Februari tidak ada panen padi, sehingga kecenderungan harga akan meningkat. "Atau kalaupun ada, relatif jarang," tambahnya.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, perubahan harga beras pun tidak terlalu tinggi atau hanya sekitar 0,6 persen pada saat mulai memasuki panen bulan lalu. Harga beras bertahan pada kisaran Rp7.400 per kilogram. (art)

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024