- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Boediono bertemu di kediaman Pribadi SBY, Puri Cikeas, Jawa Barat. Selain Boediono hadir Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi.
Belum diketahui isi pertemuan tersebut. Namun diduga kuat itu terkait reshuffle. Mencari titik terang, para jurnalis meminta informasi soal pertemuan itu pada Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparinga.
Melalui pesan pendek, Daniel mengatakan bahwa saat ini sesi empat mata baru saja berlangsung. "Ini berarti prosesnya masih terisolasi dan steril dari politik," kata Daniel Kamis 6 Oktober 2011
Dia mengatakan, semua pertimbangan rasional menjadi yang utama saat ini. "Yang rasional yang di depan, yang lain bisa menyusul di belakang," ucapnya
Daniel menambahkan, pertemuan dengan pimpinan partai politik baru akan dilakukan pasca pembahasan keduanya. "Akan terjadi setelah Presiden SBY dan Wapres Boediono memfinalisasi sesi empat mata di antara mereka," ucap Daniel
Dia mengatakan, dalam reshuffle ini, Presiden ingin menjadikannya sebagai peristiwa kabinet daripada diskusi politik. "Tidak ada yang hendak ditutupi selain mencegahnya menjadi kegaduhan yang tidak perlu," ujarnya. "Saat ini adalah saat hening dan bening. Kami memerlukan keduanya dalam minggu ini".
Pantauan VIVAnews, terakhir tiba di kediaman SBY, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Sebelumnya, juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan, pertemuan SBY, Wapres dan beberapa menteri untuk melakukan diskusi biasa. "Memang beliau bekerja untuk membahas soal pemerintahan. Beliau berdiskusi bersama wapres dan Mensesneg," kata dia.
Julian enggan mengungkapkan secara detail, apa saja yang didiskusikan. "Tolong kalau ada menteri yang dipanggil jangan dikaitkan dengan reshuffle," ujarnya
Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
