VIVAnews - Senin, 18 Juli 2011 bertempat di Binus University kampus Anggrek telah dilaksanakan acara puncak dari serangkaian acara IT IS Social Motion dari pukul 13.00-18.00. Acara ini merupakan puncak dari ketiga rangkaian acara ISM (IT IS Social Motion) yang diselenggarakan oleh HIMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) dan HIMSISFO (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi) yang merupakan organisasi kemahasiswaan di Binus University.
Acara ini diawali dengan pemeriksaan mata untuk anak panti asuhan yang dimulai dari pukul 09.00. Dari hasil pemeriksaan, anak yang matanya bermasalah akan diberikan kacamata secara gratis.
Setelah pemeriksaan mata, anak panti asuhan diajak ke auditorium untuk menyaksikan acara yg terdiri dari talkshow, performance dari anak panti asuhan tersebut, dan penyerahan sumbangan secara langsung. Anak-anak terlihat sangat terhibur dan juga merasa dihargai karena kemampuan mereka bisa ditonton banyak orang. Penonton yang hadir bukan hanya dari mahasiswa Binus saja melainkan juga dari universitas-universitas lainnya.
Talkshow dari acara ini bertemakan children trafficking yang mengangkat isu-isu tentang perdagangan anak yang semakin sering terjadi. Dibawakan oleh Ibu Magdalena Sitorus yang sudah sangat mengerti tentang anak, karena beliau merupakan ketua dari sahabat perempuan dan anak Indonesia. Seluruh penonton diberi pengertian mengenai children trafficking dan juga beliau membahas mengenai kasus-kasus yang sangat sering terjadi di Indonesia. Tidak lupa seluruh penonton diberi kesempatan untuk bertanya dan ternyata ada beberapa anak panti asuhan yang antusias untuk bertanya kepada Ibu Magdalena.
Akhirnya acara ditutup dengan penyerahan sumbangan kepada anak panti asuhan yang berupa sejumlah uang, yang diperoleh dari fund raising, yang merupakan salah satu rangkaian acara ISM dan pakaian yang telah dikumpulkan oleh panitia.
PlayStation 5 bikin Sony Semringah
Sony Indonesia memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih PlayStation sepanjang 2023, di antaranya konsol PlayStation 5 yang terjual secara global sebanyak 54,8 juta unit
