Calon Gubernur Jakarta Harus Abnormal

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews- Massa jabatan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan berakhir pada 2012. Berbagai kriteria juga telah ditetapkan untuk menjadi orang nomor satu di ibu kota ini nantinya. Salah satunya dibutuhkan memiliki pemikiran dan sikap yang abnormal.

"Keadaan Jakarta saat ini sudah abnormal, maka pemimpinnya juga perlu yang abnormal terutama dalam tindakan yang diambilnya," Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Prya Ramadhani dalam acara diskuis tertajuk Mengintip Pilkada DKI 2012 "Siapa pengganti Fauzi Bowo" di Jakarta Selatan, Jumat 18 Maret 2011.

Menurutnya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta saat ini kurang melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Sebagai ibu kota negara. Koordinasi dengan pemerintah pusat sebaiknya dimanfaatkan dengan baik, agar kebijakan yang diambil tidak berbenturan. "Koordinasi dengan pemerintah pusat itu sangat diperlukan," tegasnya.

Kebijakan yang ditujukan untuk rakyat, kantanya, harus sedikit berani. Salah satunya dengan memberikan secara langsung kartu keluarga miskin (Gakin) kepada masyarakat yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). "Datanya sudah ada di BPS jadi langsung saja kartunya diberikan, karena tidak mungkin warga miskin menyalahgunakannya," paparnya.

Ditambahkan Prya, pemimpin Jakarta ke depan diharapkan bukan seorang ahli, pasalnya jika ahli hanya mampu menguasai satu bidang saja. "Jauh lebih baik jika Gubernur itu bukan seorang ahli tapi orang yang mampu memanage," jelas dia.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024