FPI Tuntut Sultan Larang Ahmadiyah di Yogya

Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) mendemo Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, hari ini. FPI menuntut Sultan menerbitkan surat keputusan yang melarang aktivitas Ahmadiyah di provinsi tersebut.

Namun, Sekretaris Daerah DIY, Triherjun, mengungkapkan bahwa Sri Sultan tidak ada di kantornya, Kepatihan. "Sultan sedang di Australia untuk menghadiri seminar internasional kebudayaan Jawa," kata dia, Rabu 9 Maret 2011.

Sri Sultan terbang ke Australia atas undangan Dubes Australia untuk Indonesia. "Hari ini baru bertolak dari Sidney," lanjutnya.

Pendemo pun tidak menuntaskan aksi long march mereka. Sedianya, FPI akan berdemo di kantor Kepatihan, Kantor Pos Besar, Jalan Abubakar Ali yang merupakan lokasi gereja dan kantor Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) DIY. Hari ini, mereka hanya berdemo di depan kantor Kepatihan.

"Kita harus langsung pulang ke markas. Tidak boleh lewat Kridosono [stadion dekat kantor JAI]," kata Ketua DPD DPI DIY Bambang tedi mengingatkan massanya.

Dalam orasinya, FPI meminta agar Pemerintah Provinsi DIY melarang keberadaan Ahmadiyah. Jika tidak, FPI mengancam akan mendukung Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta versi Pemerintah. Dalam hal ini, Kesultanan menentang RUUK tersebut. Dalam pamflet, FPI menulis 'Siap Mati untuk Berjuang.'

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta

Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024