Golkar-Demokrat Tarik Dukungan, Ini Kata Foke

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Partai Golkar dan Partai Demokrat dikabarkan tidak akan lagi mencalonkan Fauzi Bowo sebagai gubernur Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah 2012 mendatang. Namun Foke, sapaan Fauzi, mengaku belum memikirkan hal ini.

Sudah Menjenguk, Ayah Chandrika Chika Gak Nyangka Anaknya Pakai Narkoba

Foke mengatakan akan fokus menjalankan perannya sebagai Gubernur. "Tugas saya adalah jadi gubernur. Dan saya akan coba melaksanakan tugas saya dengan sebaik-baiknya," kata Foke di sela Rapat Kerja Kabinet dan Gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, 22 Februari 2011.

Foke menjelaskan, dia tidak khawatir dengan penarikan dukungan Partai Golkar dan Partai Demokrat. Karena dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, yang berperan bukanlah partai politik. "Yang milih nanti bukan partai. Tapi warga DKI Jakarta yang punya hak pilih," ucap Foke.

Penarikan dukungan Demokrat disampaikan Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Irfan Gani. Foke dinilai sudah tidak layak karena kinerjanya yang dinilai buruk selama memimpin Provinsi DKI Jakarta. "Ada kekacauan. Pertama, janji dari ahli untuk bangun Jakarta saya pikir nol besar, karena branding yang dikemas bersama itu tidak terealisir sama sekali hingga sekarang," ujar Irfan.

Selain itu, DPD Partai Demokrat melihat Foke selama empat tahun belakangan ini tidak dapat menunjukkan nilai leadership sebagai top executive di Jakarta. Alasan ini yang kemudian menurut Irfan membuat dukungan berkurang dan lama kelamaan menghilang.

Sementara dari Golkar berencana berpindah hati ke Prya Ramadhani yang saat ini menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Prya dianggap mampu memenuhi lima kriteria yang harusnya dipenuhi setiap kepala daerah.

"Pemimpin yang akan datang selain harus memiliki kemampuan dan keberanian, pertama harus komitmen untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Ini yang paling penting," ujar Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali.

Kemudian yang kedua, menurut Ashraf, seorang pemimpin harus mampu berkoordinasi dengan baik kepada sektor dan instansi terkait sehingga tidak terjadi polemik. Ketiga, seorang pemimpin harus memiliki kepribadian baik, mau mendengar aspirasi masyarakat, turun ke bawah dan membantu yang lemah.

Lalu yang keempat, punya kecerdasan, karena Jakarta masyarakatnya sangat heterogen, serta memiliki keberanian dan tanggung jawab dan ketegasan. "Dari kelima kriteria itu mayoritas ada pada Prya ramadhani," tegasnya.

Hingga kini, Partai Golkar sendiri belum secara resmi mengumumkan pencalonan Prya menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut Ashraf, hal itu disebabkan penyelenggaraan Pemilukada yang masih 1,5 tahun lagi. (umi)

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta

Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang kasus korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian RI, salah satu terdakwanya Syahrul Yasin Limpo (SYL)

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024