- dok. Corbis
VIVAnews -- Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY telah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) untuk penyakit leptospirosis yang ditularkan kencing tikus.
Wabah penyakit ini sudah meluas ke kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. Korban jiwa pun terenggut.
"Dalam kurun waktu 2009 hingga 2011 ini sudah ada 128 kasus warga Bantul terjangkit leptospiros dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 19 orang," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DIY, Siti Nur Zaenab di ruang kerjanya, Selasa 25 Januari 2011
Untuk tahun 2011 yang baru menginjak 25 hari saja, sudah ada enam korban jiwa, itu pun masih kemungkinan bertambah. Sementara di tahun 2010 ada 12 warga tewas, dan hanya satu orang di tahun 2009.
Nur Zaenab menyatakan penyebaran penyakit leptospirosis terbilang sangat cepat. Jika pada tahun 2009 hanya berada di wilayah kecamatan Sedayu. Pada tahun 2010 telah menyebar di 14 kecamatan. Jumlahnya membengkak di tahun ini.
"Penyebaran penyakit leptospirosis sangat cepat, saat ini 17 kecamatan di Kabupaten Bantul rawan penularan penyakit leptospiros,"paparnya
Sementara, Bupati Bantul, Sri Suryawidati, menyatakan kondisi KLB ditetapkan dalam rapat yang digelar kemarin. Sementara, pencanangannya akan diselenggarakan besok, Rabu 26 Januari 2011.
Kondisi KLB, Bupati, berarti adalah perang melawan tikus. Gerakan ini akan dilakukan secara massal di Kabupaten Bantul. Para camat akan bertindak sebagai koordinator.
"Setiap tikus nantinya akan dihargai Rp500. Untuk anggarannya karena masuk KLB dapat dengan menggunakan dana tak terduga," kata Sri Suryawidati, Selasa pagi.
Laporan: Juna Sanbawa| DIY
Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto buka suara soal langkah PDI Perjuangan (PDIP) yang melanjutkan gugatannya terhadap KPU RI ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
