- Jakarta Culinary Festival
VIVAnews- Menjadikan kuliner sebagai ajang bergengsi tak hanya memanjakan lidah Anda lewat citarasa berbagai masakan dan minuman nusantara. Namun, di Jakarta Culinary Festival (JCF) 2010, tak hanya wisata kuliner yang bisa dinikmati para pengunjungnya, tapi sekaligus sebagai sarana para koki untuk belajar dan bertukar pengalaman tentang berbagai kreasi menu restoran terkemuka dari berbagai negara.
Ajang kuliner yang akan digelar pada 4-7 November 2010 di Grand Indonesia Shopping Town, West Mall lantai 5 ini, akan mendatangkan masterchef ternama yang didatangkan langsung dari negaranya khusus untuk Anda.
Mulai dari Masterchef asal Spanyol, Santi Santamaria, Alvin Leung asal Hongkong, Frank Camorra (Australia), Edward Kwon (Korea), Ryan Clift (UK), Darren Robertson (Australia), Will Meyrick (Australia), Bruce Lim, Chris Salans (USA) dan Dre Masso (World Class Mixologist).
“Ini merupakan ajang festival kedua, yang sengaja kami gelar di mal supaya masyarakat luas juga bisa menikmatinya. Ajang kuliner ini diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan dan minuman dari negara kita. Sehingga, Jakarta bisa menjadi cullinary capital, layaknya Singapura,” kata Frans Widjaja, Direktur Ismaya Cathering sekaligus penyelenggara acara JFC.
Beberapa santapan menggoda olahan celebrity chef favorit juga bisa dinikmati di sini. Anda juga dapat menyaksikan demo kitchen koki-koki andal, menikmati wine dan vodka terbaik sekaligus menyaksikan Rotaryana Cooking Theatre yang juga akan mempresentasikan hidangan lezat paling istimewa.
Tak hanya itu, dari berbagai rangkaian acara, satu lagi yang unik dan menarik, selama satu bulan penuh mulai dari 4-30 November, juga akan ada Pop-Up Restaurant & Bar yang hanya digelar selama satu bulan. Di sini, para pengunjung juga bisa menikmati spesial menu yang dimasak khusus oleh para masterchef berbeda setiap minggunya.
Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 700 Meter
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).
