- mahkamahagung.go.id
VIVAnews - Aksi sejumlah pengacara yang tergabung dalam Kongres Advokat Indonesia (KAI) berakhir dengan sedikit aksi vandalisme. Foto Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa dan pot bunga di gedung MA menjadi sasarannya.
Kejadian ini diawali aksi para "penegak hukum" ini untuk meminta Ketua MA menjelaskan soal surat edaran organisasi advokat yang diakui hanya Persatuan Advokat Indonesia (Peradi). Puluhan pengacara ini pun berhasil mendobrak pagar gedung dan langsung masuk ke plaza gedung di Jalan Medan Merdeka Utara ini.
Namun sampai siang, Rabu 14 Juli 2010, mereka tak kunjung dihampiri pejabat-pejabat MA. Sebagian di antara mereka kemudian merangsek menaiki tangga menuju lantai dua. Mereka menuju ruang Mochtar Kusumaatmadja.
Namun karena tak juga bertemu yang dicari, sebuah foto besar Ketua MA pun menjadi sasaran. Mereka menurunkannya dan lalu menginjak-injaknya. Kemudian sebuah pot bunga dibanting ke lantai sehingga bunga dan tanahnya bertebaran.
Petrus Balapattiona, salah seorang pengurus KAI yang ikut dalam aksi tersebut, menyatakan mereka kecewa dengan hasil perdamaian dengan Peradi yang dilakukan di depan Ketua MA. "Kesepakatan KAI dan Peradi saat meneken naskah kesepahaman, tidak mencantumkan wadah tunggal. Tapi dalam draf yang dibacakan saat penandatanganan tertulis Peradi sebagai wadah tunggal," kata Petrus menyebutkan ihwal aksi mereka.
Nama wadah tunggal itu, kata Petrus, sebelumnya sudah dihapus Indra Sahnun Lubis, Ketua KAI. "Tapi ditulis lagi oleh Peradi," kata Petrus. "Imbasnya, KAI tidak diakui, tidak bisa berperkara. Ketua MA melanggar keputusan MA bahwa organisasi sah advokat adalah Peradi dan KAI," ujarnya.
Petrus mengultimatum, jika MA tak mengabulkan tuntutan KAI mencabut surat edaran itu, mereka akan ke Mabes Polri. "Akan lapor dengan tuduhan tindak pidana pemalsuan dengan menerbitkan surat ke pengadilan," katanya.
Namun ketegangan akibat aksi KAI ini akhirnya mereda setelah sejumlah perwakilan mereka diminta masuk menemui petinggi MA. Sampai pukul 14.00 ini, mereka masih bertemu secara tertutup. (adi)
7 Negara yang Miliki Toilet Netral Gender di Dunia, Mayoritas di Asia!
Beberapa negara telah memulai pembangunan toilet gender netral sebagai upaya untuk menyediakan fasilitas yang inklusif bagi kelompok LGBTQ+. Toilet gender netral infonya.
