Pelaku Pelecehan Seks di Transjakarta Dibekuk

Antri di halte busway.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pelecahan seksual di bus Transjakarta kembali terjadi. Seorang pria lanjut usia digelandang ke Polres Jakarta Selatan, karena kedapatan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di dalam bus Transjakarta Koridor 1 rute Kota-Blok M.

Peristiwa terjadi saat bus Transjakarta melaju dari arah Bundaran HI menuju Dukuh Atas. Di tengah perjalanan, tersangka yang bernama Pitoyo, 59, warga Perum Griya Bukit Jaya Blok F, Gunung Putri, Bogor, dengan sengaja meremas payudara korban, Dian Novita, 33.

Merasa diperlakukan tidak senonoh, kontan wanita yang bertempat tinggal di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu pun menampar tangan pelaku hingga keributan terjadi.

Aksi itu mengundang perhatian para penumpang, dan petugas keamanan yang berada di dalam Transjakarta pun kemudian mengamankan pelaku.

"Peristiwa terjadi sekitar pukul 21.44 WIB sebelum tiba di Halte Dukuh Atas. Korban dipegang-pegang pada bagian dadanya. dan berteriak. Kami kemudian mengamankan pelaku," ujar Hadi Prayitno, petugas keamanan Trans Jakarta, Selasa, 6 Juli 2010.

Dia menuturkan, setibanya di halte Dukuh Atas, pelaku diturunkan dan dibawa ke Polres Jakarta Selatan. Hingga kini petugas Unit PPA Sat Reskrim Polres Jakarta Selatan masih menelusuri motif perbuatan tersangka.

Dugaan awal, tersangka mengidap kelainan seksual.

Sebelumnya, peristiwa pelecehan seksual terhadap penumpang armada busway juga pernah terjadi. Sabtu 5 Juni 2010, seorang wanita bernama Foni, 31 mengaku diremas pantatnya di angkutan transportasi massal milik Pemprov DKI Jakarta itu.

Tak puas dengan aksinya, pelaku yang bernama Anton Susanto, 32 bahkan nekat menggesekkan kemaluannya ke bagian bokong karyawati swasta yang tengah mengantre tiket di basement Blok M Mal sesaat sebelum naik busway jurusan Blok M-Kota.

Meski akhirnya diamankan dan diserahkan ke Polres Jakarta Selatan, namun tersangka akhirnya dibebaskan dengan hanya membuat surat penyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar mengusulkan agar setiap halte bus dan di dalam bus Trans Jakarta dipasangi CCTV (Closed-Circuit Television).  Hal itu dilakukan agar dapat diketahui jika terjadi pelecehan seksual.

Sebab, lanjut Boy, selama ini jika terjadinya pelecahan seksual  di lokasi umum sulit dilakukan jika korban tidak mau memberi keterangan dan alat bukti. "Korban harus bersaksi karena ini delik aduan. Tanpa ada yang melapor, itu bukan tindak pidana," ujar Boy.

Untuk menanggulangi hal itu, pihak BLU Trans Jakarta juga telah melakukan upaya pencegahan, salah satunya memisahkan calon penumpang wanita dan pria saat mengantre di halte dan penambah petugas keamanan. Namun nampaknya hal tersebut belum signifikan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024