Kenali Indonesia Lewat Wisata Budaya

Wisata sejarah
Sumber :
  • Corbis

VIVAnews - Jika selama ini liburan keluarga diisi dengan mengunjungi tempat wisata atau bepergian di alam terbuka, berwisata budaya bisa jadi alternatif.

Jenis wisata budaya biasanya dikemas agar peserta yang ikut bisa mengenal sejarah, baik melalui masakan, produk tari-tarian hingga bangunan dan arsitektur kuno.

Media wisata sejarah mendekatkan bangsa dengan ragam kekayaan budaya lokal. Itulah yang kini digalakkan Yayasan Warna-Warni Indonesia (WWI).

Pada 2006 lalu, wisata budaya WWI telah menampilkan wisata budaya mengenal kampung batik laweyan yang merupakan cikal bakal lahirnya pergerakan kebangsaan untuk umum dan siswa, wisata budaya jejak-jejak pahlawan wanita Kartini dari Semarang, Demak, Kudus, Rembang hingga Jepara serta wisata Budaya Puspawarni pada 2008.

Mengenal kekayaan budaya Indonesia di luar pulau Jawa pun telah dilakukan. Dalam wisata Dendang Melayu Warna-Warni, para peserta diajak mengenal salah satu pilar utama bangsa, yakni budaya Melayu yang berakar pada bahasa Melayu-Riau.

Bersamaan dengan diluncurkannya buku 'Jejak Gula', Warisan Industri Gula di Jawa, Minggu, 11 April 2010, WWI kembali mengajak mengenal lebih dekat sejarah industri pemanis alami yang pernah menuai masa kejayaan di masa lalu, dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke-10.

Jumat Ini KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor soal Korupsi Potongan Insentif



Wisata sejarah teranyar yang akan digelar mulai tanggal 13-15 Mei mendatang,  mengajak peserta menikmati indahnya bangunan yang ditinggalkan industri gula di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wisata budaya kali ini akan mengikuti rute Surabaya, Bromo, Sidoarjo, hingga Madura.

Penulis buku 'Jejak Gula', Krisnina Akbar Tandjung mengatakan bahwa sejarah menggambarkan masa lalu yang membangun dan menguatkan karakter bangsa.

Istri Akbar Tandjung yang akrab disapa Nina ini menjelaskan, sejarah perlu disebarkan dengan cara yang bisa dimengerti semua kalangan, salah satunya melalui wisata. Ia berharap, dengan belajar dari masa lalu dan sejarah, warga Indonesia bangga akan pluralisme.

Ilustrasi Silek

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024