Target Ibas di Kongres Demokrat Mei Nanti

VIVAnews - Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas disebut-sebut tak akan kekurangan dukungan internal partai apabila ia hendak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Demokrat.  Namun Ibas diperkirakan tak akan ikut meramaikan bursa pencalonan Ketum Demokrat.

Sebagai salah satu kader junior partai, ia dinilai cukup tahu diri dan menjaga etika berpolitik. “Ibas masih muda, jangan dipaksakan maju,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada VIVAnews, Jumat 26 Maret 2010.

Menurut Max, target Ibas dalam Kongres Demokrat bulan Mei mendatang bukanlah untuk menduduki jabatan Ketua Umum, melainkan untuk tetap masuk ke kepengurusan DPP Demokrat. “Target Ibas adalah masuk ke kepengurusan partai, itu saja,” kata Max. Ibas sendiri pada periode ini duduk sebagai Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat.

Paling tidak, ujar Max, meski Ibas tidak duduk sebagai tokoh sentral Demokrat, namun ia tetap bisa mengisi posisi lain yang juga strategis dan cukup diperhitungkan.  Max juga mengingatkan bahwa Partai Demokrat bukanlah partai keluarga ataupun partai dinasti.

“Ketua Umum Demokrat tidak harus dijabat secara turun-temurun,” kata Max. Oleh karena itu, tegasnya, siapapun bisa dan punya hak untuk menduduki jabatan tertinggi di Demokrat.

“Saat ini kan sudah masuk banyak nama di bursa pencalonan.  Itu bagus,” tutur Max memberi apresiasi positif.

Ia menjelaskan, Ketua Umum Demokrat selalu dipilih lewat mekanisme voting dalam Kongres oleh seluruh DPC dan DPD partai.  Saat ini pun, katanya, masing-masing calon sudah mulai bermanuver menggalang dukungan di internal partai.

Sejauh ini, terdapat lima nama politisi Demokrat yang telah menyatakan kesiapan dirinya untuk bertarung di Kongres.  Mereka adalah Ketua DPP dan Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum; Ketua DPR, Marzuki Alie; Ketua Departemen Demokrat, Andi Mallarangeng; Ketua DPP Demokrat, Agus Hermanto; dan Wakil Ketua Komisi IV, DPR Djafar Hafsah.

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri

KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

Dalam kasus dakwaan gratifikasi yang menjerat Syahrul Yasin Limpo (SYL) tercatat ada aliran dana mengalir ke partai nasdem.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024