Cegah PHK dengan Proteksi Industri

VIVAnews - Industri dalam negeri terpukul akibat perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Asean dan China. Keterpurukan industri disinyalir membawa imbas pada peningkatan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengakui, dengan perang tarif tersebut, akan terjadi persaingan harga di tingkat konsumen.

"Kami prediksi akan terjadi ketidakseimbangan persaingan harga karena beberapa komoditas masih membutuhkan proteksi dan perlindungan, melalui stimulus pajak atau infrastruktur yang memadai," kata Muhaimin di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 8 Januari 2010.

Karenanya, Muhaimin berharap kementerian lain, seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pekerjaan Umum bisa mendorong agar daya saing industri menjadi kuat. "Pelayanan sistem satu atap dan pembenahan birokrasi akan membantu kesiapan kita terhadap PHK," katanya.

Meski demikian, dia berharap, PHK massal tidak akan terjadi. "Kalaupun sampai terjadi, kita berharap ada solusi yang maksimal dari dari hak dan kewajiban bagi tenaga kerja dari pengusaha. Antisipasinya jelas menegakkan peraturan untuk mencegah PHK," kata dia.

Untuk menciptakan daya saing industri nasional, dia menambahkan, akan terus dilakukan koordinasi pengusaha dan serikat pekerja.

hadi.suprapto@vivanews.com

Lalu Lintas Bundaran HI Padat di Malam Takbiran, Banyak Pemotor Tak Pakai Helm
Ilustrasi warga Muslim Amerika sholat di depan Gedung Putih

Umat Islam di Amerika Serikat Bakal Rayakan Idul Fitri Rabu 10 April 2024

Umat Islam di Amerika Serikat (AS) juga telah menetapkan Hari raya Idul Fitri tanggal 1 syawal 1445 H jatuh pada hari rabu besok 10 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024