VIVAnews - Nilai ekspor melalui kawasan industri mencapai US$47,4 miliar per tahunnya. Angka itu berasal dari komposisi ekspor sebanyak 60 persen dari produksi tahunan yang mencapai US$12,5 juta per industri.
Berdasarkan data Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), jumlah industri di 88 kawasan industri di Indonesia mencapai 6.321 industri. Dari ribuan industri tersebut berhasil menyerap 1,5 juta orang.
"Komposisi ekspor 60 persen sudah ideal, karena target pemerintah sekarang ingin mengejar domestik, tidak melulu ekspor," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat membuka Rakernas XII Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2009.
Untuk meningkatkan potensi di kawasan industri, dia menambahkan, pemerintah berjanji akan mendorong pengadaan infrastruktur, baik itu jalan raya, jalan tol, pelabuhan laut, bandara, komunikasi, dan pembangkit listrik.
"Saya akui, dalam lima tahun ini pembangunan infrastruktur tidak berjalan optimal," ujar Hidayat. Dirinya mencontohkan, proyek jalan tol terus saja terkendala masalah pembebasan lahan.
Padahal, Hidayat mengatakan Indonesia merupakan negara pelopor pembangunan jalan tol, melalui proyek Jagorawi pada medio 30 tahun lalu. Bahkan, chief engineer proyek tersebut, Lee Myung Bak saat ini telah menjadi Presiden Korea Selatan.
"Kalau dihitung-hitung sejak 35 tahun lalu, jalan tol kita baru 600 kilometer. Bandingkan dengan Malaysia yang sudah lebih dari 5.000 kilometer, atau China yang sudah 85 ribu kilometer," tutur Hidayat.
Dengan terbitnya PP No. 24 tahun 2009 tentang Kawasan Industri, menurutnya, pembangunan kawasan industri merata di seluruh daerah bisa diwujudkan.
antique.putra@vivanews.com
Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.
