Bulog Diminta Urus Gula Konsumsi

VIVAnews - Perum Bulog diminta untuk mewakili pemerintah melakukan impor gula kristal putih (gula konsumsi) di tengah defisit stok gula yang membayangi tahun depan.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur menjelaskan, untuk menambal defisit gula sebesar 500 ribu pada awal tahun depan, pemerintah harus mengizinkan impor gula konsumsi.

"Kalau mengacu Menperindag No 527/2004, impor gula konsumsi hanya boleh dilakukan oleh PTPN atau yang ditunjuk oleh pemerintah, misalnya Bulog. Saya yakin Bulog sudah pasti bisa," kata Natsir di Jakarta, Senin malam, 23 November 2009.

Bulog sempat mendapat mandat dari pemerintah untuk impor gula konsumsi sebanyak 250 ribu pada 2007, namun belum bisa dikatakan berhasil.

"Pada saat itu Bulog belum siap tapi sekarang dengan pengalaman mendistribusikan gula PTPN pada 2008 hingga 2009, saya yakin sudah siap," ujar Natsir.

Pada 2008 dan 2009, Bulog menjadi agen penyalur gula produksi PTPN sebanyak hampir satu juta ton.

Natsir menilai jika pada tahun 2010, Bulog bisa mendistribusikan semua gula milik petani dan PTPN yang sebanyak 2,3 juta ton maka harga gula bisa ditekan di harga Rp 9 ribu per kilogram.

"Jadi Bulog tidak hanya agen distribusi tapi juga stok penyanggga gula nasional. Tahun depan, gula bisa stabil di harga Rp 9 ribu kalau Bulog bisa pegang karena gula tidak lagi di pabrik PTPN atau petani, tapi di semua lini distribusi di daerah," ujarnya.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024