SURABAYA POST – Terinspirasi keberhasilan China mengembangkan dan menduniakan kungfu, Kabupaten Pasuruan pun akan memasukkan seni bela diri pencak silat ke dalam kurikulum resmi sekolah.
“Di China, semua pelajar bisa bermain kungfu karena memang masuk kurikulum sekolah. Kita juga punya pencak silat, tapi sampai sekarang perkembangannya tidak menggembirakan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Pasuruan, Bashori Alwi, Selasa 10 November 2009
Karena itu, Bashori ingin pencak silat diberi perhatian khusus dengan dimasukkan ke kurikulum sekolah. “Paling tidak kurikulum ekstrakulikuler dulu,” lanjutnya.
Menurut Basori, pencak silat sebagai salah satu kebudayaan Indonesia sangat sesuai jika dikembangkan di kalangan pelajar. Bahkan untuk penerapan kurikulum tersebut, rencananya akan di mulai dari tingkat TK hingga SMA atau bahkan perguruan tinggi.
“Kalau untuk setingkat TK mungkin sebatas diajari jurus dasar saja, karena sifatnya yang lebih seperti tarian,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dengan fasilitas Dirjen Dikdasmen Departemen Pendidikan RI, Walikota Pasuruan, Kadispendik, dan Kepala Sekolah SMKN 1 beserta wakilnya berangkat ke Guangzao China, Sabtu 31 Oktober 2009 hingga Jumat 6 November 2009.
Keberangkatan mereka mempersiapkan terwujudnya SMKN 1 yang saat ini merupakan Sekolah Rintisan Berstandar Internasional (SRBI) menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Salah satu syarat menjadi SBI diantaranya sekolah tersebut harus memiliki keunggulan di bidang tertentu yang kurikulumnya sudah mendunia dan yang langsung dapat dijadikan terapan untuk memasuki dunia kerja. Karena SMKN 1 Kota Pasuruan memiliki keunggulan di bidang IT, maka dipilihlah perakitan laptop.
Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan
Timnas Indonesia U-23 menghadapi Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Unggul juimlah pemain, Timnas Indonesia U-23 malah kebobolan.
