Jajanan Mengandung Borax Beredar di Mataram

Ilustrasi jajanan Buka Puasa
Sumber :
  • Mutia Nugraheni/VIVAnews

VIVAnews - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Mataram merazia jajanan yang dijual sejumlah pedagang di empat titik di Kota Mataram. Razia dilakukan untuk mengetahui kandungan makanan yang terdapat pada
makanan tersebut.

Dalam melakukan razia, Balai Besar POM Mataram membawa mobil laboratorium keliling. Petugas mendeteksi sejumlah makanan untuk mengetahui kandungan zat kimia seperti borax, rodanim (zat pewarna pakaian), formalin dan zat kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Mataram Sri Utami Ekaningtiyas mengatakan razia dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang membeli jajanan terutama untuk berbuka puasa. Petugas langsung melakukan tes terhadap makanan yang dirazia.

Dari empat lokasi yang dirazia petugas, Pasar Ampenan, Pasar Kebon Roek, Pasar Cakranegara dan Jalan Airlangga, petugas mengambil 20 jenis makanan. Petugas lebih fokus memeriksa makanan yang bewarna seperti cendol, kue lapis, bakso dan kerupuk.

"Kami menemukan satu jenis makanan yakni kerupuk nasi yang terdeteksiĀ  mengandung borax. Borax merupakan zat kimia yang digunakan untuk pembuatan kapur barus, pembuatan deterjen pembersih. Zat itu sangat membahayakan kesehatan," kata Sri di Mataram, Sabtu 14 Agustus 2010.

Lebih lanjut Sri Utami menjelaskan razia serupa juga digelar disejumlah tempat di NTB seperti di Sumbawa, Bima dan Dompu. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa temuan kali ini lebih rendah dibanding bulan Ramadan tahun lalu. Tahun sebelumnya Balai Besar POM Mataram menemukan 30 persen jajanan mengandung zat kimia, namun tahun ini temuan tersebut tak mencapai 30 persen.

Petugas Balai Besar POM akan melakukan pembinaan bagi pedagang yang kedapatan menggunakan zat kimia dalam membuat makanan. Razia makanan yang digelar hari ini menarik perhatian masyarakat.

Sejumlah pembeli yang ditemui VIVAnews.com mendukung razia yang digelar Balai Besar POM tersebut. Menurut mereka razia perlu dilakukan secara rutin untuk memberi rasa aman bagi masyarakat terutama umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa.

Laporan Edy Gustan | Mataram

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024
Ilustrasi KTP.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mempersilakan warga untuk mengajukan keberatan jika terkena penonaktifan NIK.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024